News

Komitmen UAH Berikan Beasiswa Luar Negeri untuk Kader Muhammadiyah

Dai yang juga Direktur Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat (UAH) memberikan beasiswa pendidikan di Timur Tengah kepada kader ulama muda Muhammadiyah ke Libya, pekan lalu. Mereka adalah penerima beasiswa pendidikan hingga menjadi doktor di Universitas Al-Asmarya hasil kerja sama dengan PP Muhammadiyah.

Beasiswa untuk studi di mancanegara yang ia berikan itu merupakan penegasan komitmen UAH dalam upaya mencetak ulama yang mengisi majelis-majelis di Muhammadiyah, seperti Majelis Tarjih muhammadiyah.

“Kita ingin punya ulama yang kompeten, paham nilai keislaman sehingga bermanfaat bagi bangsa dan negara,” ujar UAH dalam momen pelepasan mahasantri beasiswa Libya yang diunggah Youtube Adi Hidayat, Jumat (10/2/2023).

UAH mengatakan para ulama muda Muhammadiyah ini nantinya diharapkan dapat mencetak ulama yang terkoneksi dengan kebutuhan Majelis Tarjih, Majelis Tabligh, dan Lembaga Dakwah Khusus Muhammadiyah. Universitas Al-Asmarya sendiri disebut UAH sebagai kampus terbagus di Libya dalam mencetak ulama dan ahli Alquran.

“Karena memang desain yang kami persiapkan dari awal dan kami komunikasikan dengan Muhammadiyah saat pra Muktamar di Solo, Muhammadiyah khusus di Majelis Tarjih dan Tabligh harus ada kader-kader yang semakin dinamis menghadapi tantangan di masa depan bukan sebagai alim ulama, tapi juga dai. Kami menginginkan kriteria ideal, alim dan dai,” ungkapnya.

UAH mengatakan kepada calon penerima beasiswa nantinya tidak boleh pulang sebelum mendapat gelar doktor. Nantinya, saat kembali ke Indonesia diharap dapat mengisi majelis tarjih dan majelis tabligh Muhammadiyah.

“Jangan pulang kalau belum jadi doktor. Isi majelis tarjih, Isi majelis tabligh. Link-kan ke setiap majelis, divisi yang ada, sehingga kita punya kader-kader yang otoritatif di bidangnya dan punya kemampuan mendunia, insya Allah,” ucap UAH.

Alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Garut ini turut berpesan agar selama di Libya, para kader fokus menuntut ilmu dan menghindari terlibat dari aliran keagamaan yang tidak sesuai dengan manhaj ideologi Tarjih Muhammadiyah, termasuk kegiatan yang bersinggungan dengan hal-hal di luar studi.

“Jaga itu dan jadikan kebanggaan. Banggakan orang tua, dan Persyarikatan. Tapi niatkan untuk Allah supaya Allah menjaga kita,” pungkas UAH.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button