News

Korban Tewas Gempa Cianjur Tembus 61 Orang, Menko PMK Lakukan Peninjauan Besok

Menko PMK Muhadjir Effendy diagendakan bakal meninjau Cianjur pada Selasa (22/11/2022) pagi. Kepala BNPB bakal melakukan pendampingan dengan menyediakan satu unit helikopter, untuk meninjau sejumlah titik yang terisolir buntut gempa bumi magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) yang menewaskan 61 orang.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, BNPB bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait bakal melakukan peninjauan dan mengunjungi langsung korban terdampak sekaligus membawa bantuan logistik tambahan. BNPB sejauh ini mendorong pengadaan tenda atau terpal untuk masyarakat mengungsi sementara waktu.

“Besok pagi kepala BNPB akan mendampingi Menko PMK bersama dengan kepala BMKG meninjau langsung kondisi di Kabupaten Cianjur menggunakan satu unit heli,” kata Abdul, dalam konferensi pers secara daring, petang tadi.

Menurutnya, siaga helikopter dilakukan untuk mempermudah penyaluran bantuan logistik, guna menjangkau sejumlah titik yang terisolir akibat longsor, dampak gempa itu. “BNPB sendiri saat ini sedang mendorong tenda pengungsi satu tenda itu bisa diisi 30 sampai 40 orang. Yang sudah berjalan saat ini dari yang disampaikan kepala BNPB itu ada 47 tenda yang akan didorong malam ini, untuk mendukung kebutuhan darurat para warga terdampak,” katanya.

Bantuan lain yang disiapkan BNPB berupa logistik dasar, seperti makanan dan selimut, melalui via jalur darat. BNPB mendorong pemerintah daerah setempat segera mengaktifkan posko darurat yang penting untuk mengoordinasikan berbagai distribusi bantuan, penerimaan bantuan, serta pengaturan pengungsi.

Dalam kesempatan tersebut Abdul menegaskan segala informasi terkait penanganan dan bencana gempa bumi Cianjur bersumber dari BNPB untuk mencegah beredarnya hoaks yang bisa membuat panik masyarakat. “Mulai besok (22/11) sore kita akan mengondisikan semua data itu untuk masuk ke posko dulu, dimatangkan dan divalidasi, baru nanti kita press releas-kan ke media sebagai satu satunya saluran resmi untuk data yang ada. Setelah itu keluar di media ini akan jadi data resmi pemerintah,” ucapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button