Korban Tewas Gempa Myanmar Tembus 3.600 Jiwa


Jumlah korban meninggal akibat gempa bumi dahsyat yang mengguncang Myanmar pada akhir bulan lalu terus bertambah dan kini telah mencapai 3.600 jiwa, demikian lapor China Central Television (CCTV) yang mengutip otoritas negara tersebut.

Disebutkan juga sebanyak 5.017 lainnya terluka dan 160 orang masih hilang akibat bencana alam itu.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada 28 Maret 2025 dan getarannya dapat dirasakan hingga ke Bangladesh, India, Laos, China serta Thailand.

Gempa dangkal itu merusak jaringan pipa minyak bawah tanah dan memutus jaringan listrik, kata otoritas setempat, dan menambahkan, tanker-tanker minyak untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar telah tiba di negara tersebut.

Setelah gempa besar tersebut, Myanmar telah mengalami hingga 66 gempa susulan dengan magnitudo 2,8 hingga 7,5, demikian menurut Departemen Meteorologi dan Hidrologi Myanmar.

Sejumlah negara, termasuk Rusia dan Belarus, telah mengirim bantuan ke Myanmar, termasuk menerjunkan tim penyelamat.

Pada Rabu pekan lalu (2/4/2025), junta Myanmar menyatakan gencatan senjata selama tiga pekan, sehingga mengakhiri pertempuran melawan kelompok oposisi bersenjata untuk sementara.

Dalam pernyataan mereka, gencatan senjata yang akan berlangsung hingga 22 April tersebut berpeluang memberi keleluasaan bagi operasi penyelamatan pascagempa.

Pernyataan tersebut disampaikan menyusul seruan gencatan senjata yang telah terlebih dahulu disampaikan aliansi oposisi utama Myanmar pada Selasa (1/4/2025) untuk membantu operasi penyelamatan.