Merosotnya prestasi bulu tangkis Indonesia di berbagai turnamen internasional belakangan ini menuai keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk legenda bulu tangkis Tanah Air, Liliyana Natsir.
Terbaru, Indonesia pulang tanpa gelar di Singapore Open 2025 . Liliyana menyebut kondisi ini sebagai tantangan besar yang harus segera ditangani oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
“Ini PR besar untuk PBSI. Tidak mudah, tapi harus mulai dibenahi agar bisa kembali mendominasi seperti dulu,” ujar Liliyana saat ditemui di Semarang, Senin (2/6/2025).
Menurut peraih emas Olimpiade Rio 2016 itu, PBSI perlu melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk membentuk mental juara bagi atlet muda.
Ia juga mengingatkan tekanan kompetisi dan pengaruh media sosial membuat situasi makin kompleks.”Latihan sudah maksimal, tapi sekarang ini tantangannya lebih berat, terutama secara mental,” jelasnya.
Ia pun mendukung langkah PBSI yang tengah mengacak sejumlah pasangan ganda untuk mencari kombinasi terbaik.
Menurutnya, membangun chemistry baru memang membutuhkan waktu dan proses.”Kalau pasangan sudah mentok, wajar dirombak. Tapi hasilnya tidak bisa langsung kelihatan, mungkin baru terlihat beberapa tahun ke depan,” tambahnya.
Sebagai mantan atlet, Liliyana memahami kerinduan masyarakat akan kejayaan bulu tangkis Indonesia. Namun, ia menekankan bahwa tidak ada hasil instan di dunia olahraga.”Kita semua rindu Indonesia kembali berjaya. Tapi semua butuh waktu dan kerja keras, baik dari PBSI maupun atletnya,” tutupnya.