Mahalnya Harga Kedaulatan Negara, Menhan Sjafrie Minta Tambahan Anggaran Rp184 Triliun

Clara Medium.jpeg

Rabu, 9 Juli 2025 – 19:31 WIB

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto (kanan) dan Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Jakarta, Rabu (9/7/2025). (Foto: Inilah.com/Clara).

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto (kanan) dan Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Jakarta, Rabu (9/7/2025). (Foto: Inilah.com/Clara).

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Komisi I DPR menggelar rapat bersama Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto dan Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin untuk membahas anggaran tahun 2026.

Usai rapat yang digelar tertutup, Menhan Sjafrie mengusulkan penambahan anggaran Rp184 triliun untuk kebutuhan militer.

“Kami melaporkan rencana kebutuhan anggaran yang menurut pagu indikatif yang diberikan Menteri Keuangan, kita masih memerlukan tambahan anggaran untuk kebutuhan prioritas yang sangat penting,” kata Menhan Sjafrie kepada wartawan, Jakarta, Rabu (9/7/2025).

“Baik yang menyangkut pembangunan kekuatan, perawatan personil, kesejahteraan yang tentunya akan digunakan oleh TNI serta juga akan digunakan oleh masing-masing Markas besar angkatan untuk pembinaan kekuatan di lingkungan TNI,” imbuh Menhan Sjafrie.

Menhan Sjafrie tidak merincikan, berapa pagu anggaran indikatif yang dipersiapkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk belanja ketahanan militer. Hanya dikatakan, TNI membutuhkan anggaran jumbo untuk ketahanan kedaulatan negara.

“Ya, memang kita membutuhkan alutsista itu cukup besar, tapi anggaran yang dialokasikan cukup kecil. Justru kita tahu belanja pegawai itu sekarang sudah 50 persen. Sedangkan belanja modal untuk kebutuhan alutsista itu masih setengahnya. Jadi kita perlu ada penambahan belanja modal,” jelas dia.

Lebih lanjut, dia menyebut, TNI mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp184 triliun untuk keseluruhan. Sebab, pagu indikatif yang ditetapkan belum mencukupi untuk belanja prioritas nasional. “Saya tadi bilang kita butuh Rp184 triliun. Itu juga kita akan atur karena belanja pegawai juga lebih banyak,” ucap dia.

“Tapi kami melihat belum mencukupi kebutuhan yang kita inginkan untuk menjawab prioritas nasional. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pertimbangan bagi mereka bahwa harga kedaulatan itu sangat mahal. Ini tidak bisa kita bandingkan dengan membeli sesuatu peralatan militer, ini sangat mahal utk menjamin kedaulatan negara,” tambah mantan ajudan Soeharto itu.

Menhan Sjafrie berharap, permintaan tambahan anggaran yang cukup gede ini, dipertimbangkan Menkeu Sri Mulyani, demi terwujudnya pertahanan Indonesia yang kuat. Dipastikan juga, penggunaan anggarannya tepat sasaran dan bisa dipertanggungjawabkan. “Harga kedaulatan itu cukup tinggi nilainya,” kata Menhan Sjafrie.

Topik
Komentar