Hangout

Masih Muda Terserang Stroke, Cek Gejala dan Cara Pencegahannya

Stroke saat ini tidak hanya menyerang kalangan lanjut usia. Perempuan AS berusia 20 tahun akhirnya ‘selamat’ setelah mengalami serangan stroke. Apa saja tanda-tanda stroke di usia muda dan bagaimana cara mencegahnya?

Perempuan bernama Esmae Hodgetts ini mengutip Daily Mail membeberkan sejumlah gejala stroke yang ia alami. Hodgetts masih ingat apa yang terjadi padanya di akhir 2022 lalu. Tepat di malam tahun baru, ia tak sadarkan diri dan setelahnya ia mengalami vertigo. “Itu sangat intens rasanya seperti sakit yang menusuk di kepala saya dan menjalar ke leher saya,” kata

Dokter yang memeriksa pun tidak menyadari Hodgetts sudah terkena stroke selama hampir dua hari. Koordinasi motorik dan kemampuan wicara baik-baik saja. Sebelum pingsan, Hodgetts tidak sadar bahwa ia sudah mengalami gejala stroke yakni rasa nyeri hebat pada leher dan bahu. Gejala ini bisa menandakan diseksi arteri servikal, salah satu penyebab stroke pada orang berusia di bawah 50 tahun.

Sebelumnya beredar di platform video pendek TikTok seorang gadis berusia 18 tahun mengalami stroke. Dia pertama kali diketahui kena stroke karena telinganya berdengung dan tidak bisa mendengar. Ternyata ketika konsultasi ke dokter disebutkan jika dia terkena stroke.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak remaja. Saat ini diperkirakan 10% stroke terjadi pada orang di bawah usia 50 tahun. Banyak faktor yang ikut mendorong terjadinya gejala stroke bagi anak muda. Misalnya penggunaan obat-obatan terlarang dan kondisi genetik tentu menjadi penyebab beberapa stroke pada populasi yang lebih muda. Selain itu, penyebab stroke pada anak muda, mencerminkan penyebab diseksi arteri, yaitu robekan kecil di arteri (yang juga dapat terjadi dengan trauma) yang menyebabkan arteri menutup.

Beberapa penyebab stroke yang orang di bawah usia 50 tahun mengutip Health Essentials Cleveland Clinic di antaranya penyakit jantung bawaan, gangguan pembekuan darah, penyakit sel sabit hingga kondisi metabolik. Yang terakhir ini kondisi penyakit yang dapat menyebabkan Anda mengembangkan faktor risiko stroke seperti penyempitan pembuluh darah yang memasok darah ke otak, tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol abnormal.

Cek Tanda Awal Terkena Stroke

Stroke merupakan kedaruratan medis yang dapat berakibat fatal jika terjadi keterlambatan penanganan. Mengenali tanda-tanda stroke penting untuk meminimalkan risiko dan melakukan pencegahan yang tepat sehingga terhindar dari risiko lebih parah. Karena itu mengenali tanda-tanda awal stroke sangat penting bagi Anda.

Salah satu yang harus dipahami adalah stroke iskemik yang paling umum yang menyumbang sekitar 87 persen dari semua kasus. Stroke iskemik merupakan salah satu jenis stroke yang ditandai dengan kehilangan suplai darah dari sirkulasi secara tiba-tiba pada suatu area di otak.

Sumbatan oleh gumpalan darah ini mengganggu aliran darah di otak dan sel-sel mulai mati. Penyebab lain stroke iskemik adalah penyempitan arteri karena aterosklerosis, penyakit di mana plak menumpuk di dalam arteri Anda. Ini merupakan kondisi serius dan meningkatkan risiko menderita stroke serius di masa depan.

Tanda-tandanya sangat halus dan sulit dideteksi pada anggota badan. Mengenalinya dan mengambil tindakan pencegahan pada waktu yang tepat dapat menyelamatkan hidup Anda. Tanda-tanda umum stroke iskemik meliputi masalah penglihatan, kelemahan atau kelumpuhan pada anggota tubuh Anda, pusing, kebingungan, kehilangan koordinasi dan biasanya wajah terkulai di satu sisi

Semua tanda stroke lainnya mungkin muncul secara tiba-tiba, tetapi tanda ini dapat terlihat beberapa jam atau terkadang beberapa hari sebelum stroke. Biasanya seseorang mungkin tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya karena nyeri otot atau ketegangan otot. Kondisi ini bisa terjadi di sisi tubuh mana pun atau anggota tubuh apa pun pada tangan atau kaki.

Mengapa itu terjadi? Alasan utama mengapa anggota tubuh kita terpengaruh adalah karena fungsinya dikendalikan oleh otak kita. Gerakan anggota badan dipicu oleh pesan yang dikirim dari otak yang mengendalikannya. Ketika suplai darah di otak berkurang, pertukaran instruksi di antara mereka terpengaruh. Akibatnya, ia tidak bisa bergerak atau lumpuh. Ketegangan otot dan mati rasa cukup umum dalam kasus seperti itu.

National Stroke Association di Amerika telah membantu Anda mengingat, dan menindaklanjuti, tanda-tanda stroke. Tanda-tanda stroke meliputi kelemahan di satu sisi tubuh, wajah mati rasa, sakit kepala yang tidak biasa dan parah, kehilangan penglihatan atau kabur, mati rasa dan kesemutan serta berjalan goyah.

Bagaimana Mencegah Stroke?

Health Harvard menyebutkan, ada tujuh cara menghindari stroke bagi yang berusia muda sebelum menyerang Anda.

  1. Menurunkan tekanan darah

Tekanan darah tinggi merupakan faktor penyumbang yang sangat besar bahkan melipatgandakan risiko stroke Anda jika tidak dikendalikan. Memantau tekanan darah dan, jika meningkat, mengobatinya, merupakan penangangan lebih dini yang dapat dilakukan  untuk kesehatan vaskular.

Pertahankan tekanan darah kurang dari 120/80 jika memungkinkan. Untuk beberapa orang lanjut usia, hal ini mungkin tidak dapat dilakukan karena efek samping pengobatan. Bagaimana cara mencapainya?

Kurangi garam dalam makanan Anda, idealnya tidak lebih dari 1.500 miligram sehari (sekitar setengah sendok teh). Tingkatkan lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal dalam makanan Anda, sambil menghindari makanan tinggi lemak jenuh. Makan 4 hingga 5 cangkir buah dan sayuran setiap hari, satu porsi ikan dua hingga tiga kali seminggu, dan beberapa porsi harian biji-bijian dan produk susu rendah lemak.

Lakukan lebih banyak olahraga setidaknya 30 menit aktivitas sehari, dan lebih banyak lagi, jika memungkinkan. Berhenti merokok, jika Anda merokok. Jika perlu, minum obat tekanan darah.

  1. Menurunkan berat badan

Obesitas, serta komplikasi yang terkait dengannya (termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes), meningkatkan kemungkinan Anda terkena stroke. Jika Anda kelebihan berat badan, menurunkan berat badan 5 kilogram saja dapat berdampak nyata pada risiko stroke Anda.

Cara mencapainya, usahakan untuk makan tidak lebih dari 1.500 hingga 2.000 kalori sehari tergantung pada tingkat aktivitas Anda dan Indeks Massa Tubuh/BMI saat ini. Tingkatkan jumlah olahraga dengan aktivitas seperti berjalan kaki, golf, atau bermain tenis, dan dengan menjadikan aktivitas sebagai bagian dari setiap hari.

  1. Berolahraga lebih banyak

Olahraga berkontribusi untuk menurunkan berat badan dan menurunkan tekanan darah, tetapi juga berdiri sendiri sebagai peredam stroke independen. Sebaiknya Anda berolahraga dengan intensitas sedang setidaknya lima hari seminggu.

Caranya berjalan-jalanlah di sekitar lingkungan setiap pagi setelah sarapan, serta mulailah mengikuti klub kebugaran dengan teman-teman. Saat Anda berolahraga, raih tingkat di mana Anda bernapas lebih cepat, tetapi masih dapat berbicara. Gunakan tangga hindari lift jika bisa. Jika tidak memiliki waktu 30 menit berturut-turut untuk berolahraga, bagi menjadi sesi 10 hingga 15 menit beberapa kali setiap hari.

  1. Hindari minum alkohol

Studi menunjukkan bahwa jika Anda minum minuman mengandung alkohol sekitar satu kali per hari, risikonya mungkin lebih rendah. Begitu Anda mulai minum lebih dari dua kali per hari, risiko Anda meningkat sangat tajam.

  1. Obati fibrilasi ftrium

Fibrilasi atrium adalah bentuk detak jantung tidak teratur yang menyebabkan pembentukan gumpalan di jantung. Gumpalan tersebut kemudian dapat menyebar ke otak, menghasilkan stroke. Fibrilasi atrium membawa risiko stroke hampir lima kali lipat. Jika Anda menderita fibrilasi atrium, segerlah medapatkan perawatan.

Cara mengatasinya, jika Anda memiliki gejala seperti jantung berdebar-debar atau sesak napas, temui dokter untuk menjalani pemeriksaan. Anda mungkin perlu mengonsumsi obat antikoagulan (pengencer darah) seperti warfarin (Coumadin) atau salah satu obat antikoagulan kerja langsung yang lebih baru untuk mengurangi risiko stroke akibat fibrilasi atrium.

  1. Obati diabetes

Memiliki gula darah tinggi merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu, membuat gumpalan lebih mungkin terbentuk di dalamnya. Karena itu penting bagi Anda untuk menjaga kadar gula darah terkendali. Caranya, pantau gula darah Anda seperti yang diarahkan oleh dokter. Gunakan diet, olahraga, dan obat-obatan untuk menjaga gula darah Anda dalam kisaran yang disarankan.

  1. Berhenti Merokok

Merokok mempercepat pembentukan gumpalan dengan beberapa cara berbeda. Merokok mengentalkan darah, dan meningkatkan jumlah penumpukan plak di arteri. Bersamaan dengan diet sehat dan olahraga teratur, berhenti merokok adalah salah satu perubahan gaya hidup paling kuat yang akan membantu Anda mengurangi risiko stroke secara signifikan.

Dalam kasus stroke ini sebaiknya Anda jangan terlambat dan menunggu untuk mendapatkan bantuan jika mengalami gejala-gejalanya. Segeralah lakukan pencegahan sedini mungkin. Yang lebih penting, kita bisa melakukan lebih banyak dan lebih awal untuk melakukan pencegahan penyakit ini. Termasuk melakukan gaya hidup sehat dan asupan nutrisi seimbang sejak berusia muda.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button