MBG Karut Marut, Badan Gizi Nasional Diminta Transparan dan Responsif


Ahli Epidemiologi sekaligus praktisi di bidang kesehatan Dicky Budiman menilai perlu adanya publikasi laporan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar kinerja Badan Gizi Nasional (BGN) nampak transparan.

“Apakah ada kaitan dengan beragam permasalahan yang muncul (dalam MBG) ini sebagai bukti bahwa BGN tidak transparan atau tidak profesional? Menurut saya, perlu ada kajian yang objektif tentunya. Indikasi tidak transparan itu, misalnya tidak ada laporan publik rutin tentang realisasi dan dampak MBG,” kata Dicky kepada Inilah.com, Minggu (4/5/2025). 

Ia mengatakan jika tidak ada mekanisme yang terbuka dan responsif dari BGN dalam menjawab komplain dari masyarakat, maka ini semakin membuktikan kinerja lembaga itu tidak maksimal dan tidak transparan.

“Jadi ini yang harus dilakukan, dievaluasi dan ditelusuri, serta dipastikan. Perlu juga kita membedakan antara kelemahan sistemik dengan niat buruk,” jelas Dicky.

Dicky menegaskan perlu adanya audit investigasi terkait karut marutnya program andalan Pemerintah Presiden RI Prabowo Subianto ini. Sebab tidak semua kegagalan program terindikasi korupsi. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX RI Yahya Zaini memastikan pihaknya akan segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) untuk membahas persoalan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bermasalah.

“Tanggal 6 Mei 2025 nanti akan ada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala BGN. Untuk melakukan evaluasi pelaksanaan MBG, khususnya tentang beberapa kasus yang terjadi di lapangan,” kata Yahya saat dikonfirmasi Inilah.com, Jumat (2/5/2025).

Hanya saja, Yahya belum dapat memastikan apakah akan memanggil mitra dapur terkait atau tidak. Dia hanya memastikan akan memanggil BGN terlebih dahulu.