Perusahaan teknologi asal China, Meizu, resmi menyatakan keseriusannya dalam merambah kembali pasar Indonesia. Tidak hanya membawa ponsel pintar entry-level, Meizu juga mengumumkan rencana untuk memasarkan produk wearable canggih berupa kacamata pintar atau smart glasses.
Langkah ini diumumkan langsung oleh Country Sales Manager Meizu Indonesia, Floy Yang, dalam media gathering di Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025). Ia menyebut, Meizu melihat potensi besar di kalangan anak muda Indonesia yang antusias terhadap teknologi baru.
“Produk ini sebelumnya diterima dengan baik di Jepang, Eropa, dan bahkan AS. Saya rasa Indonesia juga memiliki banyak orang yang tertarik pada teknologi, terutama generasi mudanya. Jadi kami yakin kacamata pintar ini akan disambut baik,” ujar Floy.
Meizu akan membawa dua jenis kacamata pintar ke Indonesia pada 2025. Pertama, MYVU Air, yakni kacamata dengan fitur penerjemah percakapan secara langsung (live translation). Kedua, StarV View, sebuah kacamata Augmented Reality (AR) yang dapat menampilkan konten visual tiga dimensi secara nyata.
MYVU Air memungkinkan dua orang berbicara dalam bahasa berbeda dan menerjemahkan percakapan secara real-time menggunakan kecerdasan artifisial (AI). Hasil terjemahan akan muncul di layar kecil dalam kacamata, memudahkan komunikasi lintas bahasa — misalnya dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Inggris.
Sementara itu, StarV View menghadirkan pengalaman AR imersif, cocok untuk konten multimedia maupun teks interaktif. Produk ini juga dibekali sistem audio canggih Golden Ear Standard yang menghindari kebocoran suara, menjaga kenyamanan dan privasi pengguna.
Berbeda dari kebanyakan vendor yang memulai ekspansi wearable dengan smartwatch atau TWS, Meizu langsung membidik kelas menengah-atas dengan teknologi mutakhir. Mereka berencana memasarkan produk ini melalui kanal premium seperti Erajaya Group dan Erafone.
Meski belum mengumumkan tanggal pasti peluncurannya, Floy memastikan dua produk ini akan hadir di Indonesia pada 2025.
Langkah ini memperlihatkan ambisi Meizu untuk tidak sekadar kembali, tetapi juga menantang dominasi brand besar di segmen wearable lewat inovasi yang berbeda dan berani.