Menko Zulhas: Susu Berperan Besar Tingkatkan Daya Saing Bangsa


Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan, susu merupakan bagian penting dari program pangan nasional karena berperan besar dalam menciptakan generasi sehat, kuat, dan cerdas menghadapi tantangan global.

Ia menyampaikan, program pokok Presiden terkait pangan mencakup unsur karbohidrat dan protein, di mana susu menempati posisi strategis dalam menunjang kecerdasan dan pertumbuhan anak-anak Indonesia.

“Memang program pokok Bapak Presiden (Prabowo Subianto) itu soal pangan, pangan dalam artian luas. Ada karbohidrat, ada protein, tentu termasuk susu yang sangat penting di dalamnya,” tutur Zulhas dalam peringatan Hari Susu Nusantara 2025 di Jakarta, Minggu (15/6/2025).

Zulhas menyebutkan, persoalan gizi bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi butuh sinergi seluruh elemen termasuk swasta, masyarakat, dan pelaku industri susu secara nasional.

Presiden, kata Zulhas, tidak ingin ada rakyat Indonesia yang kekurangan gizi karena kondisi tersebut akan berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.

“Presiden tidak ingin ada orang Indonesia yang kurang gizi. Yang kurang gizi tentu akhirnya tidak cerdas, tidak kuat di era persaingan yang begitu luas sekarang ini,” kata Zulhas.

Ia mencontohkan negara seperti Korea Selatan dan China yang kini melesat karena berhasil memperbaiki kualitas gizi generasinya, salah satunya melalui konsumsi produk olahan susu secara luas.

Dulu, menurut dia, anak muda Indonesia sejajar secara fisik dengan negara Asia lainnya, namun kini tertinggal karena belum maksimal dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis gizi seimbang.

“Saya ada pengalaman sedikit, saya tahun 1983 sudah dagang dengan Tiongkok, dengan Korea Selatan, Thailand, Vietnam sudah di 1983. Dulu anak mudanya atau orang tuanya sama-sama kita (secara fisik). Kalau kelahi kita seimbang, bisa menang bisa kalah, tapi hampir setara gitu,” tuturnya.

Oleh karena itu, Zulhas mendorong peningkatan konsumsi susu sebagai langkah strategis mempercepat kemajuan bangsa dan mengejar ketertinggalan dalam persaingan global saat ini.

“Kita sudah meletakkan fondasi yang kokoh, yang kuat. Itu karena tidak ada negara yang bisa maju hebat kalau pangannya kurang,” jelasnya.

Ia juga menekankan, susu bukan sekadar minuman, melainkan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi unggul yang akan membawa Indonesia menjadi negara maju.

“Kalau sekarang coba kalau pergi ke Seoul atau ke Beijing atau ke Vietnam, sudah tinggi-tinggi. Orangnya sudah tinggi-tinggi, badannya sehat, itu bisa beda. Dia sudah mulai ngejar kayak orang Eropa, dan itu karena pangan. Nah itu yang ingin kita kejar,” kata Zulhas.

Peringatan Hari Susu Nusantara itu turut dihadiri Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda.

Selanjutnya, Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean hingga sejumlah perwakilan kementerian/lembaga, BUMN dan swasta di sektor pangan lainnya.