Menteri Bahlil Setop Operasional Tambang Nikel di Raja Ampat. Ternyata Milik Antam


Gaduhnya operasional tambang nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya yang merusak lingkungan, membuat panas kuping Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Tak perlu menunggu lama, operasional tambang PT GAG Nikel dihentikan sementara.

Selain dihentikan, kata Menteri Bahlil, tim dari Kementerian ESDM melakukan verifikasi langsung ke lokasi tambang nikel di Raja Ampat. Dan, Menteri Bahlil mengagendakan kunjungan kerja ke Papua dalam waktu dekat.

Besar kemungkinan, Ketua Umum (Ketum) Partai Gokar itu, akan melihat langsung operasional tambang di Raja Ampat yang dikabarkan merusak keindahan alam serta lingkungan di Raja Ampat.

Sayangnya, baru 1 tambang nikel yang dihentikan operasionalnya yakni PT GAG Nikel, salah satu dari 5 tambang yang telah menggenggam IUP (Izin Usaha Pertambangan).

“Jadi teman-teman, IUP di Raja Ampat itu ada beberapa, mungkin ada lima setelah saya mendapat laporan dari Dirjen. Nah, yang beroperasi sekarang itu hanya satu, yaitu PT GAG Nikel,” katanya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Diterangkan Menteri Bahlil, PT GAG Nikel telah beroperasi sejak 2017. Setahun kemudian, perusahaan patungan dari Asia Pacific Nickel, perusahaan asal Australia dengan 75 persen saham, dan PT Aneka Tambang Tbk (Persero/Antam) yang mengempit 25 persen saham.

Informasinya, PT GAG Nikel memiliki Wilayah Kerja seluas 13.136 hektare di Pulau Gag. Berlaku sejak 30 November 2017 hingga 30 November 2047.

Sejak 1997, PT GAG Nikel itu dikelola asing berbentuk Kontrak Karya (KK) yang kemudian diambil oleh negara. “Gini, saya cerita lagi. PT GAG dulu sebenarnya itu adalah kontrak karya. Tahun 1997-1998, itu PT GAG Nikel ini sebenarnya kontrak karya. Kemudian, kontrak karya ini dulu siapa, Oleh asing. Kemudian pergi, diambil alih oleh negara,” tegasnya.

Selanjutnya tahun 2017, kata Menteri Bahlil, perusahaan memperoleh izin operasi produksi. Perusahaan juga telah mengantongi dokumen AMDAL dari pemerintah.

“Nah, kemudian sebelum beroperasi kan ada AMDAL. AMDAL ini sudah ada. Nah, sekarang banyak teman-teman media yang menanyakan saya tentang update daripada PT GAG,” katanya.