ArenaOtotekno

Misi AVGI Fokus Menjaring Talenta Komunitas Esports di Indonesia

Asosiasi Video Games Indonesia (AVGI) menyebut telah menyiapkan rencana untuk program baru dalam mencari bibit-bibit unggul dalam komunitas daerah hingga fakultas Kampus potensial untuk membuat Industri Video Game Indonesia yang lebih baik untuk kedepan sehingga berprestasi di industri kreatif esports.

“Dari tahun 2020 sampai 2021 kita sudah punya kerja sama dengan kurang lebih 19 kampus universitas di seluruh Indonesia tiga diantaranya sudah menjadi unit kerja mahasiswa,” kata Sekretaris Jendral AVGI Pusat, Angki Trijaka saat sesi wawancara di kantor Inilah.com, Jakarta, Jumat (10/12).

“Kita mendukung khususnya kegiatan para BEM yang berkaitan dengan esports di seluruh Indonesia dimana fakultasnya anggotanya dari AVGI, ” tambahnya.

Angki menjelaskan, kedepannya e-sport sebagai salah satu bagian industri kreatif sangat berkembang di Indonesia dan tentu banyak tantangan yang dihadapi. Perkara regenerasi para pemain profesional di esports menjadi sebuah kekhawatiran nyata yang harus dicoba diselesaikan bersama, untuk itu AVGI senantiasa terus fokus membangun lingkungan kondusif dalam industri esports.

“Jadi kita fokus penetrasi kepada pengembangan komunitas serta mencarikan dan menyediakan wadah untuk menjadikan mereka (komunitas) tempat untuk berkreasi lalu membuat kompetisi untuk pengembangan konten dan komunikasi untuk anggotanya sebelum menjadi pro player,” tutur pria lulusan Universitas Terbuka tersebut.

Tren Industri Game pada 2022

Banyak industri yang luluh lantak karena COVID-19, seperti pariwisata. Dan game merupakan salah satu industri yang tidak hanya bisa bertahan di tengah pandemi, tapi justru tumbuh.

Perlahan tapi pasti, masyarakat mulai pulih dari pandemi. Tentu saja, hal ini akan mempengaruhi perilaku para gamers, yang akan berdampak pada industri game secara keseluruhan.

Ketika ditanya tentang keadaan tren industri game di tahun 2022, Angki mengatakan, walau pandemi telah mulai teratasi, pemasukan di industri game masih akan tetap naik.

Hal ini mengacu juga dalam laporan riset Niko Partners, dimana di kawasan Asia Tenggara, ada tiga negara yang industri game-nya memiliki laju pertumbuhan paling tinggi, yaitu Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Pada 2020, nilai industri game Thailand bahkan telah menembus angka US$1 miliar. Sementara Indonesia diperkirakan akan mencapai pencapaian hal itu pada 2025.

“Prediksi, esports sudah menjadi cara mainstream untuk mendapatkan hiburan sehingga viewership dan revenue industri esports tetap akan berkembang meski tidak setinggi di masa puncak pandemi.” ucap Angki.

Untuk genre yang sekarang ada tiga genre yang populer di kalangan gamers dan fans esports, yaitu MOBA, Battle Royale, dan Shooter. Menurut Angki, tren ini diperkirakan masih akan bertahan pada 2022. Sejalan dengan tren itu, ada game berbasis Non-Fungible Token (NFT) yang menurutnya punya kans merubah tatanan industri game tahun depan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button