Operasi plastik kembali menjadi isu hangat di media sosial mengomentari penampilan baru penyanyi Mahalini Raharja istri dari Ryzky Febian. Banyak mitos mengemuka tentang operasi plastik yang masih dipercaya oleh banyak orang.
Bedah plastik bukan hanya tentang estetika, tetapi dilakukan untuk meningkatkan penampilan seseorang dan merekonstruksi cacat jaringan wajah dan tubuh akibat penyakit, trauma, atau kelainan kelahiran. Kecelakaan serius dan luka bakar lainnya juga ditangani melalui bantuan bedah plastik.
Ada banyak mitos beredar tentang bedah plastik yang perlu dibantah. Beberapa pakar, salah satunya Dr. Nilesh Satbhai, Kepala Departemen Bedah Plastik, Tangan & Rekonstruksi Mikro dan Bedah Transplantasi, Gleneagles Hospitals, Parel, India membantu memisahkan fakta dari fiksi tentang bedah plastik yang semakin populer di kalangan masyarakat.
Bedah plastik merupakan keputusan penting dan orang yang menjalaninya harus membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan. “Bedah plastik tidak boleh dianggap sebagai solusi cepat untuk masalah Anda, tetapi lihatlah sebagai cara untuk memperbaiki fitur alami dan kualitas hidup,” kata Dr Niles Satbhai, mengutip Times of India. Namun, ada banyak mitos seputar topik ini yang mengarah pada promosi informasi palsu.
Mitos #1: Bedah Plastik Menggunakan Plastik
Fakta: Ini adalah kesalahpahaman umum yang diyakini semua orang dan perlu dibantah. Istilah bedah plastik muncul dari istilah Yunani ‘Plastikos’, yang berarti membentuk. Meskipun bedah plastik melibatkan silikon dan jenis implan lainnya, hal itu disebabkan oleh teknik perombakan jaringan yang memunculkan nama ini yakni bedah plastik, dan bukan karena penggunaan plastik.
Jangan menjadi mangsa rumor apa pun tentang bedah plastik. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan ahli bedah plastik yang berkualifikasi dan menjernihkan semua keraguan sebelum menjalani operasi apa pun.
Mitos #2: Operasi Plastik untuk Orang Kaya
Fakta: Pernyataan ini sepenuhnya salah! Sama seperti orang kaya dan terkenal, banyak orang biasa juga menjalani operasi estetika seperti face lift, sedot lemak, operasi kelopak mata (blepharoplasty) atau operasi hidung (rhinoplasty), operasi pengecilan perut, dan masih banyak lagi untuk memperbaiki penampilan mereka. Prosedur ini cukup terjangkau.
Mitos #3: Operasi Plastik Mengancam Jiwa
Fakta: Faktor risiko yang terlibat dalam operasi plastik serupa dengan operasi lainnya. Bekas luka, rasa terbakar, kemerahan, dan pembengkakan adalah beberapa gejala ringan yang dapat terlihat selama satu atau dua hari. Operasi plastik sangat aman jika dilakukan oleh ahli yang terlatih. Hasil sukses dari operasi yang dilakukan dengan benar dapat memenuhi harapan dan kebutuhan seseorang. Masa pemulihan tidak terlalu lama dan seseorang dapat melanjutkan rutinitas harian dengan mudah.
Mitos #4: Hanya untuk Perempuan
Fakta: Meskipun mayoritas perempuan memilih untuk menjalani operasi kosmetik, ada juga peningkatan jumlah pria yang melakukan prosedur ini. Prosedur yang umum dilakukan pria adalah operasi kelopak mata, sedot lemak, operasi pengencangan leher dan ginekomastia. Ada juga pembesaran dagu, operasi hidung, suntikan botox, perawatan selulit, pengelupasan kimia, penghilangan bulu dengan laser, pelapisan ulang kulit, penghilangan lemak pipi, koreksi rahang, dan perawatan anti-penuaan.
Mitos #5: Hasil Operasi Plastik Tidak Alami.
Fakta: Operasi plastik dilakukan untuk meningkatkan kecantikan alami dan rasa percaya diri atau mengatasi cacat lahir maupun cedera parah, dan bukan untuk menciptakan penampilan yang sama sekali baru. Jika dilakukan oleh dokter bedah bersertifikat, operasi plastik dapat membuat wajah tampak sangat alami tanpa membuat Anda tampak palsu.
Mitos #6: Operasi Plastik hanya Orang Tua
Fakta: Berbagai prosedur seperti botox, filler, perawatan laser, chemical peels, prosedur peremajaan wajah, rhinoplasty, pembesaran dagu banyak dilakukan oleh anak muda dan orang dewasa berusia 20-55 tahun karena prosedur ini sangat aman dan memberikan hasil yang memuaskan.