Momen Haru Al Ghazali Bersimpuh Mohon Restu ke Maia Estianty


Sebuah momen haru terjadi saat Al Ghazali bersimpuh di hadapan sang ibu, Maia Estianty, memohon restu jelang pernikahannya dengan Alyssa Daguise.

Dalam prosesi siraman yang digelar Sabtu (14/6/2025) di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Al dengan tulus menyampaikan permintaan maaf atas segala kesalahan di masa lalu.

“Aku mohon maaf atas segala kesalahan aku yang pernah aku buat,” ujar Al dengan suara bergetar, di hadapan keluarga yang hadir menyaksikan.

Maia pun menahan tangis saat membalas permohonan putra sulungnya itu. Dengan suara lembut, ia menyampaikan pesan menyentuh sebagai simbol ikhlas melepas sang anak menuju kehidupan baru.

“Ahmad Al Ghazali, hari ini engkau bersimpuh di hadapanku, membawa hidupku menuju seluruh lembaran baru,” ujarnya sambil tangisan dikutip dari video yang tersebar di media sosial.

Selain itu, Maia yang kala itu juga didampingi sang suami, Irwan Musry mengatakan, sebagai seorang ibu sulit baginya melepas tangan kecil yang dulu selalu menggenggamnya.

“Bunda harus merelakan lagi tangan kecil yang dulu pernah kugenggam saat aku melahirkan, kini akan digenggam oleh orang yang akan menjadi teman hidupmu,” ucap mantan istri dari Ahmad Dhani tersebut.

Dalam momen itu, Maia juga tak lupa menyampaikan permintaan maaf karena merasa belum menjadi orang tua yang sempurna bagi Al Ghazali.

“Maafkan bunda ya sayang kalau bunda belum bisa menjadi orangtua yang sempurna,” katanya dengan mata yang berkaca-kaca.

Tidak cukup hanya memphon maaf, Maia mengatakan kalau dirinya sudah memaafkan segala khilaf atau salah yang pernah dilakukan Al sejak kecil. Ia menyebut di hatinya hanya tersisa rindu, bukan luka.

“Bunda juga memaafkan segala khilaf dan kurangnya Al Ghazali sejak kecil, dengan ini tidak ada luka di hati ini selain rindu yang akan berbeda rasanya setelah hari ini,” tuturnya.

Di akhir prosesi sungkeman itu, tak lupa Maia juga menitipkan pesan agar sang putra kelak dapat membimbing istrinya Alyssa. Dia mengharapkan Al tetap selalu mendampingi sang istri baik di kala bahagia maupun duka.

“Ke depan, genggamlah tangan Alyssa, bukan hanya saat berbahagia tapi juga saat lemah,” harapnya.

Setelah itu, proses berlanjut ke siraman. Siraman biasanya menjadi tradisi khas Jawa yang menjadi makna penyucian dan harapan agar seseorang mendapatkan keberkahan, kesehatan, dan keselamatan dalam menjalani fase baru kehidupan.

Momen siraman pun berlangsung lancar dan sakral ketika Maia menuangkan air ke atas kepala Al Ghazali. Kedua anaknya yang lain, El dan Dul menemani di sebelahnya.