News

Muktamar NU Lampung Bakal Panas, Dua Kubu Perang Klaim

Pemilihan Ketua Umum PBNU dalam Muktamar NU di Lampung, bakalan panas. Belum apa-apa, kubu KH Said Aqil Siroj dan KH Yahya Cholil Staquf sudah klaim pendukungnya terbanyak.

Dalam Muktamar NU di Lampung, baik kubu Kiayi Aqil maupun gus Yahya, sudah merasa yang paling unggul. Lantaran didukung mayoritas pengurus wilayah dan cabang NU selaku pemilik suara dalam Muktamar NU di Lampung.

Menurut pendukung Kiai Said, Sudarto, dalam keterangan tertulisnya di Bandarlampung, Rabu (22/12/2021), mengklaim dari 510 pemilik suara yang terdaftar, sebanyak 327 pemilik suara mendukung Kiai Said Aqil.

Menurut Sudarto, Selasa sekitar pukul 00.00 WIB, saat pendaftaran baru mencapai 510 pemilik suara, secara bersamaan para koordinator Kiai Said mengadakan pertemuan dengan para Ketua PCNU yang berada di bawah kendalinya. “Totalnya 327 pemilik suara dari PCNU. Daftar hadirnya komplit,” ujar Sudarto yang juga Bendahara Umum IKA PMII.

Selain itu, lanjut Sudarto, sebanyak 24 PWNU silaturahim bersama Kiai Said Aqil di Kompleks Perumahan Gunung Terang, Lampung. Sementara, sebanyak 447 PWNU dan PCNU menghadiri silaturahmi dengan calon ketua umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Graha Wangsa, Bandarlampung, Selasa malam (21/12/2021).

Dalam acara itu pengurus PWNU dan PCNU yang diklaim sebagai pemilik suara itu sekaligus membacakan ikrar dukungan kepada Gus Yahya. Ketua PBNU Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul, mengklaim dukungan untuk Gus Yahya mencapai 469 pemilik suara Muktamar Ke-34 NU. Pemilihan Ketua Umum PBNU dijadwalkan pada hari kedua Muktamar NU yakni Kamis (23/12/2021).

Mulai hari ini (22/12/2021), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar hajatan akbar lima tahunan di Lampung. Salah satu agenda forum tertinggi organisasi Nahdliyin itu adalah pemilihan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026. Mekanisme pemilihan ketum sendiri akan digelar secara voting.

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau disapa Cak imin berharap pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada acara Muktamar NU ke-34 bisa dilakukan secara musyawarah mufakat.

Muhaimin berpandangan sistem Ahlul halli wal aqdi atau musyawarah mufakat untuk memilih Ketua Umum PBNU merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan pertarungan pada setiap Muktamar NU.

Menurut Muhaimin, jika musyawarah mufakat tidak dilakukan pada Muktamar NU ke-34 kali ini, dia tetap berharap bisa dilakukan pada Muktamar NU berikutnya. “Jadi tanpa voting ya, kita berharap musyawarah mufakat ini adalah jalan terbaik. Kalau tidak bisa pada Muktamar hari ini, ya Muktamar 2029 ya,” tutur Muhaimin.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button