Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk aksi militer Israel yang menargetkan tenda jurnalis di halaman Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, yang menewaskan dua wartawan dan melukai sejumlah lainnya.
Melalui pernyataannya, OKI mengecam tindakan penargetan tersebut dan menganggapnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kebebasan pers dan media.
OKI juga menilai bahwa tindakan tersebut sekaligus perpanjangan kebijakan pendudukan Israel yang bertujuan untuk merampas kebenaran, suara, menutupi kejahatan Zionis dan menghalangi mereka untuk mencapai opini publik internasional.
Menurut OKI, otoritas penjajah Israel bertanggung jawab penuh atas kematian lebih dari 200 jurnalis dan profesional media sejak awal kejahatan genosida Israel di Jalur Gaza.
OKI kembali menegaskan seruannya kepada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) agar menyelesaikan penyelidikan semua kejahatan Zionis Israel, kekuatan pendudukan, terhadap warga sipil, termasuk jurnalis dan profesional media yang menjadi target pembunuhan yang disengaja, penangkapan sewenang-wenang serta serangan fisik sehubungan dengan tugas jurnalistik mereka.
OKI juga mendesak lembaga-lembaga internasional terkait, terutama UNESCO, agar mengambil semua langkah untuk memastikan penuntutan terhadap para pelaku kejahatan.
Lembaga internasional juga diminta untuk memberikan perlindungan bagi kebebasan pers dan keselamatan jurnalis yang bertugas di wilayah-wilayah Palestina yang diduduki, berdasarkan hukum humaniter internasional serta perjanjian internasional yang relevan.