Paul Munster Yakin Mesin Gol dari Liga Kamboja Bakal Meledak di Bhayangkara FC


Pelatih kepala Bhayangkara Presisi Lampung FC, Paul Munster berbicara mengenai rekrutan anyarnya yang juga pemain naturalisasi Timnas Kamboja, Andrea Nieto.

Nieto bukan pemain sembarangan, sebab musim lalu pesepak bola yang lahir di Bogota, Kolombia, merupakan bomber paling gacor di kompetisi Liga Kamboja dengan torehan 21 gol dari 27 laga.

Total sejak membela klub Phnom Penh Crown pada 2019 lalu, ia sudah melesatkan 46 gol dan 14 assist dari 88 kali bermain untuk klub Ibu Kota Kamboja tersebut.

Melihat catatan apik itu, Munster pun mengaku tak ragu untuk melabuhkannya ke Bhayangkara Presisi Lampung FC.”Nieto akan pas untuk tim. Dia datang ke Indonesia untuk sukses. Dia telah bermain di Kamboja selama 4-5 tahun, dan sekarang ia ingin datang ke Indonesia untuk menunjukkan kualitasnya,” ucap pelatih asal Irlandia Utara tersebut kepada awak media di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (27/6/2025).

Nieto merupakan rekrutan asing kedua yang diboyong Bhayangkara FC menyongsong musim Liga 1 2025/2026. Sebelumnya, tim yang akan bermukim di Lampung itu sudah lebih dulu mengumumkan kedatangan Slavko Damjanovic, bek asal Montenegro yang musim lalu memperkuat Persebaya Surabaya di BRI Liga 1.

Munster mengaku pihaknya memiliki banyak kriteria sebelum mendatangkan pemain, termasuk Nieto dan Slavko. Ia bahkan melakukan observasi menyeluruh terhadap pemain dari berbagai wilayah, mulai dari Asia hingga Eropa.

Pelatih berusia 43 tahun juga tidak hanya menilai berdasarkan statistik semata, tetapi juga menonton langsung pertandingan sang pemain untuk melihat bagaimana mereka bisa menyatu dengan skema taktik yang ia terapkan.

“Jadi, saya tahu statistiknya, namun saya perlu menyaksikan pertandingannya. Saya melakukan itu sebelum pemain itu menandatangani kontrak,” kata dia

“Saya memproses semua pemain lokal, bicara, mengecek latar belakangnya, bicara dengan pemain, mantan rekan setimnya, mantan pelatihnya, untuk melihat apakah dia orang yang bagus,” ucap dia lagi.

Lebih jauh, pelatih yang mengantarkan Bajol Ijo bertengger di posisi empat Liga 1 musim lalu mengatakan statistik bagus bukan jaminan pemain bisa masuk ke tim yang dilatihnya.

“Pertama, adalah kepribadiannya, bukan pemainnya. Setelah itu saya mengecek pemainnya, lalu statistik, dan lain-lainnya,” tuturnya.