News

PDIP Teratas Meski Elektabilitas Merosot, PPP Diprediksi Gagal ke DPR

Lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO) mencatat PDIP menjadi partai politik dengan elektabilitas atau tingkat keterpilihan tertinggi. Meski elektabilitas partai yang mengusung Capres Ganjar Pranowo-Cawapres Mahfud MD itu tercatat merosot.

“Elektabilitas PDIP sebelumnya di angka 25-26 persen. Tapi, November ini hanya tersisa di 23,8 persen, dilanjut Gerindra 16,5 persen ini juga mengalami peningkatan,” kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam rilis di kawasan Jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).

Dedi menjelaskan, posisi kedua ditempati dengan Partai Gerindra dengan elektabilitas 16,5 persen. Sementara, tempat ketiga diduduki PKB. Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar ini meraup elektabilitas hingga 9,4 persen. PKB unggul 0,2 persen dari Partai Golkar yang menghuni posisi empat dengan elektabilitas 9,2 persen.

“Elektabilitas PKB itu mengalami peningkatan dibanding hasil survei pada Juni lalu. Sementara elektabilitas Partai Golkar cenderung stabil jika dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya,” jelas dia.

Lebih lanjut, ujar Dedi, posisi kelima ditempati oleh NasDem dengan raihan 7,9 persen. Selanjutnya, PAN di posisi keenam dengan 6,4 persen, disusul Demokrat 6,3 persen, dan PKS 5,8 persen.

Lalu, Perindo di urutan sembilan dengan elektabilitas sebesar 4,1 persen. Hasil survei ini menempatkan Perindo sebagai partai di urutan terakhir yang lolos ambang batas parlemen alias bakal melaju ke DPR RI. Sementara, PPP terprediksi gagal lolos ke DPR RI.

“Kecuali memang ada hal-hal yang mengejutkan,” ujar Dedi.

Sebagai informasi, Survei IPO ini dilakukan dalam rentang waktu 10 hingga 17 November 2023 dengan menentukan sejumlah desa untuk menjadi sampel. Diketahui, pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak.

Cara pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat. Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 1.400 responden yang tersebar proporsional secara nasional. Adapun margin of error dari survei ini yakni 2,50 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen. 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button