News

Pencarian Korban Hilang Longsor Natuna Dioptimalkan, Diduga Tertimbun Sedalam 4 Meter

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan upaya pencarian korban hilang hilang imbas longsor di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dioptimalkan. Para korban hilang diduga tertimbun material longsor dengan kedalaman hingga 4 meter.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebut, korban hilang sebanyak 35 orang.

“Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk ditemukan,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan tertulis, Rabu (8/3/2023).

Dia meminta tim gabungan mulai dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan untuk memprioritaskan pencarian warga yang masih hilang. Suharyanto memastikan, personel tim satgas gabungan akan ditambah. Pasalnya, medan cakupan terdampak tanah longsor cukup luas dan memerlukan lebih banyak lagi anggota.

BNPB dan Basarnas serta Brimob juga akan mengupayakan anjing pelacak. Tujuannya agar proses pencarian, pertolongan, dan evakuasi dapat lebih maksimal.

Menurut Suharyanto, kendala utama dalam proses pencarian, pertolongan, dan evakuasi juga berasal dari faktor cuaca.

Dalam kurun waktu sepekan terakhir, kondisi cuaca di Pulau Serasan selalu turun hujan hampir sepanjang hari dengan intensitas ringan hingga tinggi. Kondisi ini tentunya tidak memungkinkan untuk proses pencarian sehingga harus dihentikan sementara.

“Tetapi karena terkendala cuaca, hujan terus ini kadang-kadang dihentikan,” kata Suharyanto.

Suharyanto bersama Gubernur Kepulauan Riau telah sepakat akan melakukan koordinasi dan kerja sama dengan BRIN, BMKG dan TNI untuk kemungkinan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Selain untuk meminimalisasi dampak curah hujan, Suharyanto berharap langkah itu dapat memperlancar proses pencarian, pertolongan, dan evakuasi.

Diketahui, korban meninggal dunia dalam bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan sebanyak 15 orang.

Pada Rabu hari ini hingga pukul 15.00 WIB, tim satgas gabungan secara efektif berhasil menemukan kembali jasad korban. Penambahan temuan itu masih akan didata dan diidentifikasi lebih lanjut untuk kemudian dilaporkan sebagai data nasional.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button