Seorang wanita berusia 20-an yang telah divaksinasi lengkap dinyatakan positif menderita campak di Dallas County, Texas. Hal ini memicu peringatan merah di salah satu wilayah terpadat di Amerika itu dan berpotensi mengancam jutaan orang.
Menurut laporan Daily Mail, meskipun telah divaksinasi, ia menularkan penyakitnya selama lebih dari seminggu, dari 30 Mei hingga 7 Juni, yang berpotensi menyebarkan penyakit tersebut kepada ribuan orang di Dallas dan Plano di dekatnya.
Ini adalah kasus pertama yang dilaporkan di Dallas di tengah wabah lebih besar yang telah menginfeksi hampir 800 orang di seluruh negara bagian dan merenggut nyawa dua anak. Kasus ini telah menimbulkan kekhawatiran karenanya pejabat kesehatan berlomba-lomba mencegah penyebaran penyakit paling menular di dunia itu. Ini kasus pertama campak yang memicu kekhawatiran di tengah wabah yang sedang berlangsung di Texas
Perempuan yang terinfeksi itu mengunjungi Lemma Coffee di pusat kota Plano pada 31 Mei dan First Baptist Church pada 1 Juni. Pihak berwenang kini melacak pergerakannya dan memberi tahu orang-orang yang berpotensi terpapar.
Masih menurut Daily Mail, pejabat kesehatan Dallas County mengimbau siapa pun yang mengunjungi Lemma Coffee pada tanggal 31 Mei antara pukul 9 pagi hingga siang atau First Baptist Church pada 1 Juni antara pukul 1 siang hingga 5:30 sore untuk segera menghubungi penyedia layanan kesehatan mereka.
Waspadai gejala-gejala seperti demam, batuk, dan ruam hingga 21 hari setelah kemungkinan terpapar. Orang dewasa yang tidak yakin dengan kekebalan tubuh mereka harus berkonsultasi dengan dokter. Orang tua didesak untuk memastikan anak-anak mereka telah divaksinasi lengkap.
Meskipun saat ini diklasifikasikan sebagai insiden terisolasi namun bertepatan dengan wabah yang berkembang di seluruh Texas — dengan 744 kasus yang dikonfirmasi dan 96 rawat inap sejak Januari. Dua kematian telah dilaporkan pada anak-anak usia sekolah yang tidak divaksinasi, sehingga meningkatkan respons kesehatan masyarakat.
Salah Satu Virus Paling Berbahaya dan Menular
Campak bukanlah penyakit yang tidak berbahaya bagi anak-anak. Penyakit ini menyebar melalui udara dan tetap aktif di permukaan hingga dua jam, menginfeksi 90% orang yang belum mendapat vaksinasi.
Gejalanya dimulai dengan demam, batuk, dan pilek, tetapi dengan cepat berkembang menjadi ruam merah dan bintik-bintik putih kecil di dalam mulut. Jika tidak diobati atau tertular oleh individu yang rentan, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, pembengkakan otak, dan bahkan kematian.
Meskipun wanita di Dallas telah divaksinasi lengkap, infeksi “terobosan” dapat terjadi. Vaksin campak, gondongan, dan rubella (MMR) 97% efektif setelah dua dosis, tetapi tidak ada vaksin yang menawarkan perlindungan mutlak. Namun, orang yang divaksinasi biasanya mengalami gejala yang lebih ringan dan kecil kemungkinannya untuk menularkan penyakit. Kekhawatiran terbesar terletak pada populasi yang tidak divaksinasi, terutama anak-anak di bawah 5 tahun dan orang-orang dengan sistem kekebalan lemah.
CDC Beri Peringatan
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memperingatkan bahwa pelancong berisiko tinggi, terutama di tempat-tempat ramai seperti bandara, stasiun kereta api, dan acara-acara besar. Wisatawan yang terinfeksi dapat tanpa sadar membawa virus melintasi batas negara bagian dan nasional, menyebarkannya ke komunitas dengan cakupan vaksinasi yang lebih rendah.
Imbauan tersebut mendesak pelancong untuk memverifikasi kekebalan mereka dan memastikan mendapatkan vaksinasi MMR terbaru sebelum terbang, terutama ke atau dari tujuan internasional.
Penurunan tingkat vaksinasi memicu kembalinya penyakit campak. Tingkat vaksinasi MMR pada anak-anak menurun. Sebuah studi Universitas Johns Hopkins menemukan bahwa 78% daerah di AS mengalami penurunan cakupan MMR pada 2024.
Rata-rata nasional di AS berada di angka 91% — jauh di bawah ambang batas 95% yang dibutuhkan untuk mempertahankan kekebalan kelompok. Jika ini terus berlanjut, campak dapat berubah dari ancaman sesekali menjadi krisis kesehatan masyarakat yang berulang, membalikkan pernyataan AS tahun 2000 bahwa virus tersebut telah diberantas.
Tindakan pencegahan penyakit campak di antaranya dengan mendapatkan vaksinasi. Pastikan semua anak menerima dua dosis vaksin MMR pertama antara usia 12–15 bulan dan yang kedua antara usia 4–6 tahun.
Bayi berusia 6–11 bulan harus menerima dosis awal vaksin MMR jika bepergian internasional atau ke daerah rawan wabah. Sementara orang dewasa yang lahir setelah 1957 harus mengonfirmasi catatan vaksinasi mereka atau menjalani tes darah untuk memeriksa kekebalan campak.
Selain itu, batasi kunjungan ke tempat ramai seperti bandara, transportasi umum, dan pertemuan besar jika diketahui ada wabah di daerah Anda. Terapkan kebersihan yang baik. Cuci tangan secara teratur, hindari menyentuh wajah, dan desinfeksi permukaan yang sering disentuh dapat mengurangi risiko penularan virus.
Bagi siapa pun yang didiagnosis menderita campak harus tetap terisolasi setidaknya selama empat hari setelah ruam muncul untuk menghindari penularan ke orang lain. Pantau peringatan kesehatan setempat dan ikuti panduan kesehatan masyarakat selama wabah campak, terutama saat bepergian.