InersiaNews

Peran Penting Perempuan di 3 Area Prioritas G20

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kaum perempuan memiliki peran penting dalam tiga area prioritas yang menjadi fokus Indonesia dalam kepemimpinannya di Kelompok 20 Ekonomi Utama (G20) pada 2022.

Hal tersebut dikatakan Menlu Retno dalam acara ‘G20 Women’s Empowerment Kick-Off Meeting’. Menlu juga mengatakan  peran kaum perempuan di ketiga sektor tersebut menjadikan pemberdayaan mereka juga semakin penting.

“Yang pertama yakni sektor kesehatan, sekitar 70 persen dari tenaga kerja kesehatan global adalah perempuan. Arsitektur kesehatan yang lebih kuat dan lebih baik akan dapat memastikan kesehatan dan keamanan mereka, pada saat yang bersamaan memfasilitasi pertumbuhan profesional mereka,” papar Menlu, ditulis di Jakarta, Kamis, (23/12/2021).

Sektor kedua yakni transformasi digital, yang di banyak negara, perempuan memegang peran besar di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di Indonesia sendiri, katanya, 64 persen dari pelaku usaha UMKM adalah perempuan

Kemampuan dan pengetahuan digital yang semakin diasah akan membuka jalan bagi mereka untuk meningkatkan usaha, memperluas basis konsumen, dan mendorong mereka menjadi bagian dari global value chain.

Adapun sektor ketiga yang menjadi fokus Indonesia dalam presidensi G20 adalah transisi menuju energi terbarukan.

“Peran perempuan yang lebih luas dalam sektor energi akan mendorong capaian dalam transisi energi dunia dan memastikan bahwa sektor energi menjadi lebih sensitif terhadap kebutuhan dan hak-hak perempuan,” ujar Menlu.

Dalam kesempatan tersebut, Retno juga memaparkan berbagai komitmen Indonesia terhadap pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, baik di tingkat nasional, regional, maupun global.

Di tingkat nasional, lanjutnya, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan keterlibatan perempuan di tingkat strategis dan tingkat pembuatan kebijakan.

“Di tingkat regional dan global, kami bangga karena mendorong kemajuan peran perempuan sebagai agen perdamaian, area yang kerap dianggap didominasi oleh laki-laki,” paparnya.

Upaya Indonesia tersebut dilakukan melalui berbagai program, termasuk melalui penyediaan pelatihan bagi perempuan untuk perdamaian dan keamanan untuk para diplomat muda, serta meluncurkan program negosiator dan mediator perdamaian perempuan Asia Tenggara guna menggenjot keterlibatan perempuan dalam proses perdamaian di kawasan.

Selain itu, Indonesia juga menggunakan perannya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menginisiasi resolusi mandiri pertama untuk penjaga perdamaian perempuan.

“Presidensi Indonesia di G20 membawa janji inklusivitas dan pemberdayaan atas mereka yang paling rentan dan miskin, termasuk perempuan dan anak-anak perempuan, akan menjadi fokus kami dalam kepemimpinan di G20,” ujar Menlu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button