Ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) kembali menggelar Aksi Bela Palestina di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu pagi (18/5/2025).
Pantauan Inilah.com di lokasi, massa telah hadir di kawasan Patung Kuda sejak pukul 06.00 WIB. Mereka mengenakan berbagai atribut Palestina. Selain itu, sejumlah warga yang berolahraga juga ikut bergabung dalam aksi damai tersebut.
Aksi ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran. Setelah itu, ada penampilan puisi hingga orasi dari sejumlah tokoh.
Aksi tersebut digelar di momen peringatan Nakba dan juga dalam rangka solidaritas untuk rakyat Gaza, Palestina yang saat ini masih terus dijajah Israel. Peristiwa Nakba merupakan malapetaka terhadap bangsa Palestina atau penghancuran masyarakat dan Tanah Air Palestina yang dilakukan oleh Zionis Israel tahun 1948 atau 77 tahun yang lalu. Setiap tanggal 15 Mei, Bangsa Palestina memperingati Hari Nakba.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan dalam aksi tersebut kepolisian mengerahkan sebanyak 914 personel gabungan.
“Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat bela Palestina, kami mengerahkan 914 personel gabungan,” kata Susatyo di Jakarta, Minggu (18/5/2025).
Ia menyebutkan, para personel gabungan berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan instansi terkait. Mereka ditempatkan di sejumlah titik sekitar kawasan Patung Kuda.
Sedangkan pengalihan arus lalu lintas yang berbarengan dengan Car Free Day (CFD) akan diterapkan secara situasional.
“Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan,” jelasnya.
Ia mengingatkan seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.
Dia mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk menyampaikan pendapat dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
“Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di sekitar kawasan Patung Kuda,” ujar Susatyo.