Arena

Piala Dunia U-20 Indonesia Terancam Batal, Sudah Habiskan Rp675 Miliar untuk Persiapan

Piala Dunia U-20 di Indonesia terancam gagal setelah FIFA membatalkan acara drawing yang seharusnya berlangsung pada 31 Maret 2023. Persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U20 telah berjalan cukup jauh, dengan pemerintah Indonesia mengucurkan anggaran yang tidak sedikit.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali pada Juni tahun lalu, menyebut keperluan anggaran untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 Indonesia mencapai Rp500 miliar. Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp175 miliar untuk merevitalisasi stadion yang akan digunakan dalam event tersebut. Amali sebelumnya meminta penambahan anggaran dari Rp1,6 triliun menjadi Rp3,07 triliun untuk membiayai berbagai kegiatan olahraga, termasuk penyelenggaraan Piala Dunia U20.

Adapun anggaran renovasi meliputi Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Bung Tomo (Surabaya), Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Kapten I Wayan (Bali).

Kerugian ekonomi

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, berharap Piala Dunia U20 tetap dapat terselenggaran di Indonesia. Ia menyayangkan adanya penolakan oleh beberapa kepala daerah terkait keikutsertaan tim Israel, yang membuat persiapan yang telah ia lakukan berpotensi sia-sia.

Gibran menegaskan banyak kerugian yang akan ia terima jika penyelenggaraan Piala Dunia U20 benar-benar batal. Salah satu contohnya adalah tim yang berkandang di Stadion Manahan harus bertanding di luar daerah, yang tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit.

”Memindahkan homebase tidak murah. Tidak bisa ditonton. Tidak bisa jualan tiket. Kan, pengorbanan juga. PAD (pendapatan asli daerah) juga hilang. Tetapi, kami tidak apa-apa. Malah sekarang piala dunianya ikut hilang. Ini, kan, agak menjengkelkan juga,” kata Gibran.

Sebelumnya, Arya Mahendra Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI, menyampaikan kekhawatiran akan sanksi FIFA terkait pembatalan pengundian grup Piala Dunia U20 2023 di Bali. Konsekuensi berat mungkin akan menimpa PSSI dan sepak bola Indonesia, seperti terkucilkan dari ekosistem sepak bola dunia.

Menanti solusi dari PSSI-FIFA

Ketum PSSI Erick Thohir, Rabu 29 Maret 2023, berangkat ke Doha, Qatar untuk berbicara dengan FIFA dan mencari solusi terbaik. Ia masih optimis Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, terlebih FIFA telah menilai lima stadion di Indonesia layak.

Tugas pria yang kerap disapa Etho amat sulit—jika tak bisa dibilang mustahil—sebab belum pernah terjadi sebelumnya FIFA membatalkan agenda pengundian fase grup turnamen mereka. Tetapi, Etho bersama petinggi PSSI lain datang ke Doha bukan tanpa tangan kosong.

Menteri BUMN itu punya modal hubungan erat dengan petinggi FIFA, terutama Presiden FIFA Gianni Infantino yang keduanya terkenal akrab sesama fans Interisti.

Sebelumnya, awal Oktober 2022, Etho juga mendatangi Infantino di Doha untuk agar Indonesia tidak mendapat teguran keras, setelah pecah Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022.

Piala Dunia U20 2023 rencananya bakal hadirkan 24 negara, dengan 12 negara sudah pasti bertanding. Sementara itu, tim-tim lain dari Asia, Afrika, dan Amerika Selatan masih menunggu hasil kualifikasi yang berlangsung pada Februari-Maret 2023.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button