News

Polri Beli 1.857 Pistol Semprot Lada untuk Atasi Kerusuhan Unjuk Rasa

Polri membeli senjata baru jenis pistol pepper projectile launcher atau pistol semprot lada untuk menghadapi gangguan kejahatan dan penanganan kerusuhan saat aksi unjuk rasa.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan senjata tersebut dibekali dua jenis amunisi, yaitu amunisi bubuk lada dan amunisi bubuk lada yang dicampur dengan gas air mata.

“Pistol ini berfungsi menunjang operasional anggota di lapangan untuk mengambil tindakan represif menangani kejahatan dan aksi unjuk rasa yang anarkis,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan (14/7/2023).

Ramadhan menggaris bawahi dalam penggunaan senjata tersebut tetap mementingkan hak asasi manusia.

“Polri dituntut harus juga memperhatikan nilai-nilai hak asasi manusia, sehingga penggunaan paper projectil launcher bagi polri adalah sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Polri dalam pengadaan senjata itu menggunakan anggaran APBN 2022 sebagai bagian dari program modernisasi Alat Material Khusus (Almatsus) dan sarana prasarana sesuai dengan DIPA Nomor SPDIPA 06001648275/2021 Tanggal 17 November 2021.

Sedangkan untuk Pagu anggaran yang dialokasikan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tersebut senilai Rp49.966.763.000. Ia melanjutkan bahwa pihaknya membeli senjata Pepper Projectile Launcher itu sebanyak 1.857 set.

Adapun sejumlah alat pendukung yang juga dibeli oleh Polri untuk mendukung senjata itu yakni pepper projectile launcher terdiri dari dua varian, magazine cadangan, CO2 gas sebagai pendorong projectile, oiler atau minyak pelumas senjata, holster chest atau sarung pistol dan magazin pouch.

Anggaran Pistol Semprot Lada Rp49 Miliar

Harga satu senjata Pepper Projectile Launcher itu sendiri senilai Rp9 juta, jadi total biaya yang dihabiskan untuk pembelian senjata itu senilai Rp17 miliar. Kemudian untuk belanja kelengkapan pendukung senjata tersebut menghabiskan dana senilai Rp32 miliar.

“Dengan rincian yang pertama adalah 55 pitches pepper powder lada dan 55 pitches max powder lada plus gas air mata projectile volumenya 1.857. Kemudian yang kedua extra magazine 2 pitches kemudian CO gas kemudian holster chest dan magazine pouch,” tuturnya.

Ramadhan menjelaskan pemenang tender pengadaan senjata itu ialah PT Tri Manunggal Daya Cipta dengan nilai kontrak sebesar Rp49 miliar.

“Pembayaran atas pengadaan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan kontrak yang ada. Seluruh pekerjaan telah selesai dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2022,” katanya.

Lebih lanjut, Ramadhan menegaskan bahwa senjata itu berbeda dengan senjata gas air mata pada umumnya. Pepper Projectile Launcher berjenis pistol.

“Beda dengan pelontar gas air mata ya. Jadi ini pistol ya Jenisnya jenis pistol laras pendek,” tandasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button