News

Polri Cari Bukti Ferdy Sambo Tembak Brigadir J

Timsus Polri masih mencari bukti Irjen Ferdy Sambo menembak ajudannya sendiri, Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J). Sejauh ini penyidik masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan sejumlah alat bukti yang didapat dari hasil penggeledahan di sejumlah tempat.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, pemeriksaan alat bukti turut melibatkan tim dari Puslabfor dan Inafis untuk mendalami segala kemungkinan.  “Semua masih didalami dan dianalisa oleh labfor dan penyidik, karena ada beberapa barang bukti baru disita oleh penyidik di beberapa lokasi,” kata Dedi, kepada inilah.com, belum lama ini.

Sedikitnya Timsus Polri telah menggeledah tiga rumah terkait perkara pembunuhan Brigadir J. Dua rumah Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jaksel, dan satu rumah milik mertua eks Kadiv Propam, di Bangka, Mampang Prapatan, Jaksel. Dedi enggan menyebutkan alat bukti apa saja yang sejauh ini telah disita dan sedang diperiksa.

“Itu materi penyidikan. Yang pasti kami fokus pemberkasan dan nanti semuanya akan dibuka dalam persidangan,” ujarnya.

Sumber Inilah.com di lingkungan Mabes Polri mengungkapkan Bharada Richard Eliezer (Bharada E) sejatinya telah membuat pengakuan bahwa Irjen Ferdy Sambo melakukan penembakan. Bharada E sedang berada di lantai dua rumah dinas Kadiv Propam Polri, ketika peristiwa penembakan terjadi pada 8 Juli 2022 yang lalu.

Sedangkan tersangka Bripka Ricky Rizal mengaku melihat Ferdy Sambo keluar kamar di lantai dasar rumah dinas menenteng senjata api dengan menggunaan sarung tangan hitam. Sumber lainnya mengungkapkan Brigadir J ditembak dengan gaya eksekusi. Posisi berlutut dengan kedua tangan memegang kepala bagian belakang. “Ditembak dari arah belakang dengan jarak dekat,” ungkapnya.

Sumber itu juga menyebutkan korban tewas akibat luka peluru 45 mm dari senjata jenis HS yang diperkuat dari hasil visum awal. Bukan peluru 9 mm yang ditemukan di TKP.

Ferdy Sambo, berdasarkan keterangan Timsus Polri mengaku menjadi dalang pembunuhan Brigadir J. Namun Timsus Polri belum memberi perkembangan apakah pengakuan tersebut juga mengartikan sang jenderal turut menembak Brigadir J, setelah mengakui menyusun skenario Brigadir J tewas akibat tembak-menembak dengan Bharada E.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button