Prabowo Sulit Bersaing dengan Capres Muda

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jerry Sumampouw menilai Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan lainnya lebih berpeluang dipilih daripada Prabowo Subianto jika maju sebagai capres di Pilpres 2019.

Prediksi tersebut merujuk pada sejarah pencalonan presiden semenjak runtuhnya rezim otoriter pada tahun 1998, baik Amien Rais, Wiranto, dan Prabowo Subianto mencoba maju sebagai capres namun selalu gagal.

Sementara yang keluar sebagai pemenang Pilpres justru calon yang tiba-tiba baru muncul. Seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo.

“Ini bukan soal usia tetapi dinamika pemilih kita begitu. Psikologi pemilih kita begitu. Dari Gus Dur-Megawati terus ada SBY setelah itu Jokowi. Ini orang-orang yang tiba-tiba tampil kemudian dapat simpatisan publik,” kata Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jerry Sumampouw kepada Inilah.com, Kamis (11/11/2021).

Walau sejumlah lembaga survei, lanjut Jerry, elektabilitas Prabowo Subianto selalu berada di puncak, namun peluang Ketua Umum Partai Gerindra itu menjadi orang nomor satu di republik ini tetap sulit.

Karena melihat dari sebelumnya elektabilitas Prabowo selalu tinggi, tetapi tidak pernah berhasil memenangkan Pilpres. Faktor utamanya adalah pemilih kita sulit memilih capres yang pernah gagal saat bertarung di pemilu sebelumnya.

“Lihat saja pola umum Prabowo survei selalu tinggi tapi ketika pemilu terjadi elektabilitasnya tidak mampu menangkan pemilu,” pungkasnya.

Kepastian Prabowo maju di Pilpres 2024 disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani beberapa waktu lalu. Nama Prabowo memang tidak pernah absen dari berbagai hasil survei kandidat capres 2024. Dalam berbagai lembaga survei terbaru elektabilitas Prabowo selalu berada di puncak dari Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan lainnya.

Exit mobile version