Presiden Prabowo Batalkan PMN Rp3 Triliun Bikin Waskita Gigit Jari: Begini Duduk Perkaranya


Presiden Prabowo Subianto akhirnya menganulir program Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp3 triliun untuk PT Waskita Karya (Persero/WSKT) Tbk. Begini duduk perkaranya.

Anggota Komisi VI DPR asal Fraksi Kebangkitan Bangsa (F-KB), Nasim Khan menyebut, program PMN untuk WSKT itu, sejatinya telah dibatalkan Menteri BUMN, Erick Thohir.

“Seingat saya, pada 2 Agustus 2023, Menteri BUMN resmi membatalkan pencairan PMN 2022 sebesar Rp 3 triliun untuk Waskita Karya. Sesuai Surat S‑410/MBU/08/2023,” kata Nasim di Jakarta, Jumat (20/6/2025).

Dana PMN sebesar Rp3 triliun itu, lanjut Nasim, sedianya digunakan WSKT untuk menyelesaikan dua proyek tol. Yakni, tol Kayu Agung-Palembang-Betung senilai Rp2 triliun. Sisanya yang Rp1 triliun untuk proyek tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).

Kenapa dibatalkan? Pemerintah mempertimbangkan beberapa faktor risiko. Misalnya, keuangan WSKT sedang krisis, termasuk kesulitan modal kerja, masalah likuiditas dan gagal bayar obligasi.

“Rights issue senilai Rp3,9 triliun yang merupakan gabungan dari PMN dan publik, tidak terserap pasar karena harga sahamnya terus anjlok,: kata Nasim.

Selain itu, lanjut Nasim, pembatalan PMN untuk Waskita karya demi meminimalisir risiko negara, sesuai keputusan komite privatisasi lewat surat tertanggal 10 Mei 2023. “Selanjutnya, dana tersebut dikembalikan ke kas negara karena PMN untuk Waskita dibatalkan. Dan, proses rights issue atau privatisasi Waskita tidak dilanjutkan,” terang Nasim .

Meski PMN batal cair, lanjut Nasim, pihak WSKT berkomitmen untuk tetap menyelesaikan proyek tol, dengan berupaya mencari sumber pendanaan alternatif selain PMN.

Salah satunya dengan alih kelola PMN lewat PT Hutama Karya (HK). Di mana, HK akan mengambil alih beberapa aset dan proyek tol milik Waskita, termasuk kemungkinan Waskita menjadi anak usaha HK,” terangnya.

“Pak Erick menyebut, restrukturisasi dan merger BUMN karya (Waskita-Hutama Karya) mungkin butuh waktu 2–3 tahun, tapi perbaikan sudah mulai berjalan sejak 3 tahun terakhir,” kata Nasim.

Sebelumnya, Presiden Prabowo mengaku tidak senang dengan model kebijakan PMN. Karena membuat BUMN menjadi manja. Kritikan keras terhadap BUMN karya itu, disampaikannya di hadapan investor global di bidang infrastruktur.

Presiden mengaku tidak percaya dengan kerja perusahaan pelat merah, khususnya sektor konstruksi dan infrastruktur. Seharusnya, pembangunan jalan tol diserahkan kepada swasta yang punya rekam jejak yang baik.

“Saya akan mengakui. Saya percaya dengan peranan negara yang kuat untuk intervensi mengatasi kemiskinan, kelaparan, memperbaiki pendidikan, saya percaya. Tapi saya juga tahu bahwa di bidang-bidang tertentu, terutama konstruksi pembangunan fisik, sektor swasta sering lebih modern, efisien, dan tepat waktu dengan menghemat anggaran yang besar,” beber Presiden Prabowo dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Kamis (12/6/2025).

“Harus kita akui, seringkali BUMN-BUMN ini merasa kalau dia kerjanya lambat tidak apa-apa. Kalau nanti dia (BUMN) boros tidak apa-apa karena ada Menteri Keuangan (Sri Mulyani) yang akan (memberikan) PMN. Apa PMN-PMN ini? Kalau kita tanya perusahaan besar internasional, dia ada enggak PMN?” kritik Prabowo keras.