Profil 4 Pemain Naturalisasi Timnas Putri Indonesia, Darah Padang hingga Lumajang


Pemerintah melalui Kementerian Hukum, pada Selasa (10/6/2025) memberikan kewarganegaraan Indonesia kepada empat pesepak bola putri, yakni Emily Julia Frederica Nahon, Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, dan Isa Guusje Warps.

Proses naturalisasi sejumlah pemain putri berdasar Indonesia itu dilakukan PSSI untuk mengakselerasi prestasi timnas sepak bola.

Keempat pemain itu menjalani upacara pengambilan sumpah di Kantor Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU), Selasa.

Kehadiran keempat pemain itu diharapkan dapat menjadi amunisi segar timnas putri agar dapat semakin berprestasi pada masa yang akan datang.

Program naturalisasi ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang PSSI untuk mendongkrak peringkat FIFA timnas putri dan membuka jalan menuju Piala Dunia putri 2035.

PSSI berencana akan memaksimalkan empat pemain diaspora anyar itu di beberapa kompetisi tingkat Asia, antara lain kualifikasi Piala Wanita dan ASEAN Women’s Championship pada Juni hingga Agustus nanti.

Jika tahapan itu berjalan lancar, maka keempat pemain ini bisa memperkuat Garuda Pertiwi pada kualifikasi Piala Asia Putri pada 29 Juni hingga 5 Juli di Indonesia.

Profil Emily Nahon

antarafoto-konferensi-pers-naturalisasi-empat-atlet-sepak-bola-wanita-1749740627.jpg
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Widodo (kanan) memperlihatkan profil Emily Julia Frederica Nahon Saat konferensi pers naturalisasi empat atlet sepak bola wanita di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta, Selasa (10/6/2025). (Foto:Antara/Bayu Pratama S)

Pemain kelahiran Oegstgeest, 17 Mei 2007 itu memiliki darah Indonesia dari garis keturunan sang nenek yang berasal dari Bogor, Jawa Barat.

Emily saat ini bermain di klub AS bersama Arkansas Little Rock, dan dikenal sebagai bek tengah yang kuat dalam duel udara serta memiliki kemampuan membaca permainan dengan baik.

Sebelum mencoba peruntungan di AS, Emily pernah bermain di Belanda bersama Jong ADO Den Haag dan VVB Noordwijkerhout.

Emily tercatat pernah mengikuti pemusatan latihan timnas putri Belanda U-15 pada 2021.

Dengan tinggi 174 cm dan pengalaman bersama tim elite junior Eropa, Emily pernah dipanggil mengikuti pemusatan latihan timnas U-15 Belanda pada tahun 2021.

Saat ini, proses perpindahan asosiasi dari KNVB ke PSSI sedang difinalisasi agar Emily bisa memperkuat timnas dalam kualifikasi Piala Asia putri 2025 yang akan digelar akhir Juni hingga awal Juli.

Profil Felicia de Zeeuw

Garuda_Putri_Naturalisasi_1_8074ca0d18.jpg
Felicia Victoria de Zeeuw saat mengikuti proses pengambilan sumpah sebagai WNI di kantor Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).(Foto: Antara/Ho-Humas Ditjen AHU Kementerian Hukum)
 

Timnas putri Indonesia mendapatkan gelandang serang baru, Felicia de Zeeuw, setelah pemain ADO Den Haag itu mengambil sumpah dan janji pewarganegaraan di Kantor Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Jakarta Selatan.

Felicia lahir di Delft, Belanda pada 19 Januari 2006. Adapun, ibu Felicia, Natascha Gladys Bijkerk, lahir di Enschede, Belanda pada 30 Juli 1971. Ayahnya, Victor de Zeeuw,  lahir di Voorburg pada 13 Oktober 1962.

Karier sepak bola Felicia dimulai di SSVP Pijnacker saat berusia 10 tahun dan menghabiskan empat musim di sana sampai 2020.

Pada musim 2020/2021, dia bergabung dengan ADO Den Haag U-14, lalu promosi ke tim U-16 pada musim berikutnya. Kemudian promosi lalu musim berikutnnya ke tim U-17 dan tim U-19 pada 2023/2024, sebelum masuk  tim senior pada musim 2024/2025.

Felicia pintar dalam mengatur permainan dan memiliki visi bermain yang mendalam serta kemampuan menendang yang baik, kanan dan kiri.

Menurut Flashscore, Felicia baru tampil sekali musim ini untuk ADO Den Haag di Vrouwn Eredivisie atau liga sepak bola putri tertinggi di Belanda.

Dia bermain enam menit saat kalah 0-4 dari Twente pada 12 Februari 2025.

Profil Iris Joska de Rouw

antarafoto-konferensi-pers-naturalisasi-empat-atlet-sepak-bola-wanita-1749740585.jpg
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Widodo (tengah) memperlihatkan profil Iris Joska De Rouw saat konferensi pers naturalisasi empat atlet sepak bola wanita di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta, Selasa (10/6/2025). (Foto:Antara/Bayu Pratama S)

Iris Joska de Rouw menjadi kiper baru timnas putri Indonesia setelah sah menjadi WNI usai pengambilan sumpah dan janji pewarganegaraan di Kantor Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Jakarta Selatan.

Gadis kelahiran Rotterdam, Belanda pada 21 April 2005 itu menjalani proses naturalisasi karena memiliki darah Indonesia dari nenek dari pihak ibunya yang bernama Christina Salomonson.

Dari tayangan YouTube Komisi X DPR RI Channel pada apat kerja Komisi X DPR RI dengan Kemenpora beberapa waktu lalu, sang nenek lahir di Lumajang, Jawa Timur.

Nenek pemain ini lahir di Lumajang pada 17 Januari 1949, sedangkan ibunya yang bernama Brigitte Antoinette Pacherin van der Heijden lahir di Geldrop, Belanda pada 27 Juli 1973. Dia memiliki ayah bernama Richard Theodorus Gerardus Lambertus de Rouw dan lahir di Zevenaar, Belanda pada 21 April 1969.

Sang kiper adalah pemain Sparta Rotterdam. Dia memiliki tinggi 174 cm  dan berat badan 68 kg. Ia memulai karier di Youth Sparta Rotterdam saat berusia 14 tahun dan menghabiskan tiga musim di sana (2019-2022). Pada musim 2022/2023, ia dipromosikan ke tim senior Sparta Rotterdam hingga sampai sekarang.

Iri memiliki kemampuan shot-stopping yang sangat baik berkat refleks yang cepat dan kemampuan distribusi bola yang mumpuni, baik dengan menggunakan kaki kanan maupun dengan kaki kirinya.

Iris juga memiliki teknik diving yang hampir sempurna, yang didukung jangkauan tangan yang panjang. Iris juga selalu menjadi pilihan utama tim Jong Sparta Rotterdam dan menjadi pilihan kedua di tim senior.

Jika semuanya lancar dia akan memperkuat Garuda Pertiwi pada kualifikasi Piala Asia Putri pada 29 Juni hingga 5 Juli di Indonesia.

Profil Isa Guusje Warps

antarafoto-konferensi-pers-naturalisasi-empat-atlet-sepak-bola-wanita-1749740607.jpg
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Widodo (tengah) memperlihatkan profil Isa Guusje Warps saat konferensi pers naturalisasi empat atlet sepak bola wanita di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta, Selasa (10/6/2025). (Foto:Antara/Bayu Pratama S)

Isa Guusje Warps, pesepakbola asal Belanda yang berdarah Padang. Ia memiliki garis keturunan dari kakeknya yang berasal dari Padang, Sumatera Barat.

Isa lahir di Belanda pada 3 Juni 2005 dan kini berusia 20 tahun. Ia berposisi sebagai penyerang dan pernah memperkuat klub KRC Genk Ladies di Liga Belgia musim 2023/2024 dan 2024/2025.

Meski lahir dan besar di Eropa, Warps tidak melupakan akar budayanya. Karier sepak bolanya dimulai di Belanda, sebelum menyeberang ke Belgia untuk memperkuat klub KRC Genk Ladies.

Pada musim 2023/2024, ia tampil reguler di Liga Belgia. Usai musim berakhir, Isa kembali ke Belanda dan bergabung dengan NAC Breda, salah satu tim kompetitif di divisi dua sepak bola putri Belanda.

Berposisi sebagai penyerang, Isa dikenal dengan kecepatan, kelincahan, dan naluri mencetak gol yang tinggi.

Tak hanya itu, ia juga piawai bermain sebagai gelandang serang, menjadikannya sosok fleksibel yang dibutuhkan dalam skema permainan modern.

Penunjukan Isa Warps sebagai WNI bukanlah keputusan mendadak. PSSI melalui program pemantauan bakat telah lama memetakan potensi pemain keturunan yang bisa memperkuat timnas sepak bola Indonesia, tak hanya di level putra tetapi juga putri.

“Dengan usia muda dan pengalaman di Eropa, Isa punya bekal yang sangat kuat untuk menjadi pilar timnas,” kata salah satu pejabat PSSI yang terlibat dalam proyek naturalisasi.