Kanal

Profil Budi Gunawan, Kepala BIN yang ‘Dukung’ Prabowo Nyapres 2024

Baru-baru ini, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan tengah jadi sorotan publik. Hal tersebut merupakan imbas dari pernyataannya di acara Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Papua pada Selasa (21/3/2023) lalu. Ia disinyalir memberikan sinyal dukungan terhadap Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.

Dalam sambutannya, ia menyebut bahwa aura Jokowi telah berpindah ke Prabowo. “Pada akhirnya hari ini kita menjumpai Beliau berdua (Presiden Jokowi dan Prabowo, red) di sini. Seluruhnya mulai melihat ada aura. Aura Pak Jokowi sebagian sudah pindah ke Pak Prabowo,” katanya.

Pernyataan tersebut kemudian menuai banyak kritikan dan dinilai kurang etis. Sebab keluar dari kapasitasnya sebagai pucuk pimpinan di lembaga intelijen negara.

Sinyal dukungan itu membuat gerah Koordinator Kontras, Fatia Maulidiyanti. Ia  mendesak Presiden Joko Widodo untuk menegur Budi Gunawan karena menurutnya ada indikasi melanggar Pasal 2 UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara.

Lantas, siapa sosok Budi Gunawan di ranah birokrasi Indonesia? Berikut ulasannya,

Pendidikan

Dikutip dari laman Wikipedia, sebelum menjabat sebagai kepala Badan Intelijen Negara, karir Budi Gunawan dimulai di kepolisian. Dia merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1993 sekaligus meraih penghargaan Adhi Makayasa.

Selepas dari Akpol, pria berusia 64 tahun itu melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus tahun 1986 sebagai lulusan terbaik. 

Tak puas dengan gelar Sarjana, dia kemudian sekolah lagi di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri, kemudian melanjutkan studi ke Sekolah Staf dan Perwira Tinggi Polri (Sespati).

Pada tahun 2005, Budi ikut lagi pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

Tak hanya di bidang kepolisian, Pria kelahiran Surakarta itu juga meraih gelar master di Universitas Setya Gama, Sementara itu meraih gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas Trisakti tahun 2018. 

Karir

Karir Budi Gunawan moncer di Kepolisian. Dia sempat tercatat sebagai jenderal termuda di tubuh Polri. Tahun 1999, ketika berpangkat Komisaris Besar (Kombes), Budi Gunawan pernah menjabat sebagai Ajudan Megawati Soekarnoputri yang saat itu menjabat Wakil Presiden (1999-2000). Hingga ketika Megawati ‘naik tahta’ menjadi Presiden RI, Budi masih setia menjadi ajudan hingga tahun 2004.

Dia juga pernah memegang jabatan penting di korps polisi, di antaranya Karobinkar SSDM, Kaselapa Lemdiklat, Kapolda Jambi, Kadiv Binkum, Kadiv Propam, Kapolda Bali, dan Kalemdiklat.

Perjalanan karirnya semakin meroket pun pangkatnya juga ikutan naik. Tak main-main pangkatnya menjadi bintang tiga atau Komisaris Jendral (Komjen).

Saat itu, dia mendapatkan promosi sebaga Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol), lembaga yang membawahi Akpol, Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim), PTIK, dan lainnya. 

Pada Januari 2015, nama Budi Gunawan masuk sebagai calon tunggal Kapolri yang diusulkan presiden Joko Widodo ke DPR.

Namun sayangnya, beberapa hari setelah dinyatakan lolos uji kelayakan dan kepatuhan. Budi Gunawan menjadi tersangka KPK atas kasus dugaan rekening ‘gendut’. 

Status tersangka itu kemudian menjegalnya untuk maju sebagai kapolri, yang kemudian digantikan oleh Badrodin Haiti. Sementara itu, pada Februari 2015 lalu Budi menang atas gugatan praperadilan sehingga lolos dari jerat hukum. Dan mendapat jabatan sebagai Wakapolri.

Setahun menjabat sebagai Wakapolri, Presiden Joko Widodo menunjuk Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara, tepatnya pada 9 September 2016. Saat itu, Budi sekaligus meraih kenaikan pangkat menjadi Jenderal Polisi bintang empat.

Meskipun kini dia sudah tidak aktif lagi di kepolisian, namun kiprahnya masih bisa dilihat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Keluarga

Tak banyak yang bisa dikulik dari keluarga Budi Gunawan. Kecuali dia menikah dengan Susilawati Rahayu. Serta memiliki 3 orang anak. Namun salah satu anaknya, Mochammad Hervianto Widyatama merupakan Ketua Umum Sayap PDIP periode 2021-2024.

Herviano merupakan pria kelahiran Jakarta, 30 Desember 1986. Ia menempuh pendidikan D3 dan S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, kemudian melanjutkan pendidikan S2 Manajemen di PPM School of Management.

Ia tercatat pernah menjadi Marketing Manager dan General Manager Marottu Cafe & Lounge Jakarta dari 2005 hingga 2010. Herviano juga pernah menjadi Direktur PT Taman Natura Utama (2010-2013), dan berlanjut menjadi Komisaris di perusahaan yang sama.

Dia kemudian menikah dengan putri Komjen (Purn) Budi Waseso, Nindya Nur Prasasti tahun 2017.

Ditulis oleh: Padnya Meisra Diliana

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button