Serangan udara Israel pada Rabu, (2/7), kembali menelan korban sipil. Salah satunya adalah Dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, yang tewas bersama istri dan anak-anaknya setelah serangan menghantam permukiman di barat daya Gaza City.
Dr. Marwan dikenal sebagai salah satu dokter spesialis jantung terakhir di wilayah Gaza. Ia juga merupakan tokoh kunci yang selama bertahun-tahun menjadi sumber utama informasi mengenai krisis kemanusiaan di Palestina, khususnya di bidang kesehatan.
Sosok Kunci di Tengah Blokade dan Perang
Sebagai Direktur RS Indonesia, rumah sakit hasil kerja sama masyarakat Indonesia melalui MER-C dan organisasi Muhammadiyah, Dr. Marwan telah memimpin pelayanan medis sejak 2016. Rumah sakit tersebut berlokasi di Beit Lahia, Gaza utara, dan menjadi salah satu dari sedikit fasilitas kesehatan yang masih bertahan sejak awal agresi Israel pada Oktober 2023.
Dr. Marwan tak hanya dikenal sebagai dokter spesialis, tetapi juga sebagai suara kritis atas tindakan Israel yang berulang kali mengepung dan menyerang fasilitas medis.
Ia kerap menyerukan kepada komunitas internasional agar melindungi rumah sakit dari aksi militer, terutama setelah Israel menuduh RS Indonesia menjadi basis Hamas—tuduhan yang tidak pernah dibuktikan secara faktual.
Kematian yang Mengguncang Dunia Kesehatan Global
Organisasi pengawas tenaga medis internasional mencatat, lebih dari 1.400 tenaga kesehatan telah gugur di Gaza sejak Oktober 2023. Dalam 50 hari terakhir, setidaknya 70 tenaga medis tewas. Gugurnya Dr. Marwan disebut sebagai “kerugian besar bagi masa depan kesehatan Gaza” oleh organisasi Healthcare Workers Watch.
Media internasional seperti The Guardian dan Al Jazeera menyebutkan bahwa Dr. Marwan merupakan salah satu dari dua dokter jantung tersisa di Jalur Gaza, dan kematiannya menandai makin rapuhnya sistem kesehatan di wilayah yang selama ini dikepung blokade.
Reaksi Dunia dan Pemerintah Indonesia
Kementerian Luar Negeri RI telah menyampaikan duka cita mendalam dan mengecam keras serangan tersebut. Pemerintah Indonesia juga menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung rakyat Palestina, serta meminta komunitas internasional menindak kejahatan perang yang dilakukan Israel terhadap fasilitas sipil dan tenaga medis.
Sementara itu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan eks Menhan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang di Gaza. Kasus genosida terhadap Israel juga tengah berjalan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas permintaan Afrika Selatan.
Jejak Perjuangan Dr. Marwan Tak Akan Padam
Dr. Marwan Al-Sultan bukan hanya simbol dedikasi medis, tapi juga wajah dari perlawanan kemanusiaan terhadap kekejaman perang. Ia memilih untuk tetap berada di Gaza, merawat korban luka, mendampingi pasien di ruang gawat darurat, hingga akhirnya turut menjadi korban dari konflik yang tak berkesudahan.