Friday, 07 February 2025

Publik Puas karena Kebijakan Populis, Pemerintahan Prabowo Lemah dalam Manajerial dan Komunikasi

Publik Puas karena Kebijakan Populis, Pemerintahan Prabowo Lemah dalam Manajerial dan Komunikasi


Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di 100 hari kerja mendapat respons positif dari publik, menurut sejumlah hasil survei. Berbagai kebijakan populis di bidang pendidikan dan kesehatan jadi faktor pendongkraknya.

Temuan Lembaga Survei Nasional (LSN) mencatat, program pemeriksaan kesehatan gratis mendapatkan tingkat kepuasan publik mencapai 88,2 persen lalu dilanjutkan dengan pemberian bantuan sosial (86,7 persen) dan makan bergizi gratis (79,3 persen).

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI Indonesia) Jeirry Sumampow menilai wajar publik merasa puas dengan program-program populis tersebut lantaran dapat secara langsung.

“Program pemeriksaan kesehatan gratis ini sudah pasti akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Prabowo karena kesehatan adalah pelayanan dasar bagi warga, apalagi program ini sudah punya anggaran yang lebih pasti dan pemeriksaan yang dilakukan bersifat menyeluruh,” kata dia di Jakarta, dikutip Jumat (24/1/2025).

Akan tetapi dari sisi efektivitas manajerial dan komunikasi, masih banyak kekurangan.  Menurutnya, pada 100 hari pertamanya, kinerja antarkementerian masih memperlihatkan ketidaksinkronan

“Beberapa kementerian yang dipecah itu sedang menyesuaikan dan diolah agar lebih settle untuk berjalan sehingga belum bisa mengurusi urusan publik. Keselarasan kerja antarkementerian juga terlihat masih terhambat bahkan saling menegasikan,” ucap dia.

Selain LSN, torehan positif juga dilaporkan oleh Litbang Kompas. Tingkat Kepuasan Publik Kepada Pemerintahan Prabowo yang menunjukkan 80,9 persen responden puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo.

Angka kepuasan publik tersebut merupakan yang tertinggi sejak 10 tahun terakhir, atau sejak era Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo. Pada Januari 2015, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan angka 65,1 persen atas survei kepuasan publik.

Survei tersebut dilaksanakan dalam periode 4-10 Januari 2025, yang dilaksanakan kepada 1.000 responden secara acak dengan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.

Muhammad Reza Panangian