Putin Buka Peluang Ekspor Sapi hingga Gandum, Menko Zulhas: Kita Tawarkan Pupuk


Menko Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, pemerintah Indonesia menyambut baik peluang impor sapi dan gandum yang ditawarkan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Menurutnya, ini merupakan salah satu perjanjian yang menarik yang diberikan Rusia kepada Indonesia. “Mereka juga nawarkan sapi, peternakan, juga nawarkan gandum, menawarkan kita gula,” kata Menko Zulhas di St Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025).

Dia mengatakan, tawaran tersebut diterima dengan baik oleh Menteri Pertanian (Mentan),  Andi Amran Sulaiman. Bahkan, pihak Kementan juga sudah beberapa kali mengadakan pertemuan guna membicarakan peluang kerja sama di bidang pangan tersebut.

“Dan disambut oleh mental dan kerja sama-kerja sama itu rupanya Mentan dan Kementerian Pertanian sudah beberapa kali ada pertemuan,” ujarnya.

Di sisi lain, Menko Zulhas mengungkapkan, pemerintah Indonesia turut menawarkan pupuk untuk di ekspor ke Rusia.

Ketua Umum (Ketum) PAN ini, mengaku bangga karena pupuk menjadi komoditas yang bisa mengembangkan hubungan bilateral dengan negeri Beruang Merah itu. 
“Tentu kami senang, kami tawarkan pupuk, kalau bisa ya,” ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Putin menegaskan kesiapan Rusia menambah pasokan gandum ke Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah salah satu mitra dagang utama Rusia di kawasan Asia Tenggara.

“Saya ingin menekankan bahwa Indonesia adalah salah satu mitra perdagangan Rusia di kawasan Asia Tenggara. Kami juga memperluas pasokan gandum ke RI dan pasokan pertanian Indonesia ke Federasi Rusia,” kata Putin dalam keterangan pers usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025).

Putin mengatakan perdagangan dengan Indonesia telah mencapai USD4,3 miliar. Disebutkan selama empat bulan terakhir terjadi kenaikan 40 persen.

“Pada tahun lalu forum perdagangan kedua negara kita mencapai USD4,3 miliar selama empat bulan tahun ini volume perdagangan naik 40 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pada bulan April lalu menandatangani baru penandatanganan memo di bidang infrastruktur halal. Menurutnya, ini menjadi kesempatan bagi Indonesia-Rusia untuk membuka ekspor baru di bidang peternakan. “Dokumen ini membuka peluang baru untuk ekspor produksi peternakan ke Indonesia,” ucapnya.