Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyoroti sulitnya masyarakat mengajukan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) terutama untuk pekerja informal. Sehingga kemudahan memiliki rumah sendiri dinilai masih sulit.
Hal tersebut disampaikannya saat kampanye hari keduanya di Grand Ballroom Sudirman, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023). Menurutnya selama ini kelompok pekerja informal hanya mendapat kemudahan kredit barang-barang yang nilainya akan menurun di masa depan, seperti halnya sepeda motor.
“Kalau ngurus kredit motor mudah sekali bahkan kredit mobil mudah sekali, begitu kredit rumah susah. Beli motor atau beli mobil begitu keluar dari showroom harganya turun. Kreditnya gampang untuk aset yang harganya turun,” katanya.
Karena itu dirinya berharap semua masyarakat dapat memiliki aset yang memiliki nilai tinggi di masa yang akan datang. Salah satu harapannya adalah kepemilikan rumah.
“Kenapa masyarakat tidak boleh punya aset yang harganya meningkat. Insya Allah kalau kita menang, kita ubah regulasinya,” harapnya.
Untuk itu, mantan Gubernur DKI ini menjanjikan akan mempermudah dan berusaha menerbitkan aturan baru untuk pengajuan KPR jika memenangi Pilpres 2024.
“Katanya KPR itu Kredit Perumahan Rakyat, katanya itu untuk semua. Tapi praktiknya KPR itu ‘Kapan Punya Rumah’, Kita akan ubah agar KPR bisa diakses oleh semua masyarakat tanpa terkecuali agar masyarakat bisa memiliki aset yang nilainya stabil,” tambahnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)