Ragnar Oratmangoen akhirnya buka suara soal absennya ia membela Timnas Indonesia dalam dua laga krusial melawan China dan Jepang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Melalui unggahan di Instagram pribadinya pada Minggu (17/5/2025), pemain FCV Dender itu mengungkapkan bahwa cedera menjadi alasan utama dirinya tak bisa bergabung dengan skuad Garuda.
“Dear fans, karena cedera, saya tidak bisa bergabung dengan tim untuk dua pertandingan terakhir di ronde ini,” tulis Ragnar, disertai foto dirinya mengenakan jersey Timnas Indonesia.
Pernyataan ini sekaligus meluruskan kabar yang sebelumnya disampaikan oleh Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, yang menyebut bahwa Ragnar absen karena sakit. Namun, Ragnar menegaskan bahwa dirinya memang tengah dalam proses pemulihan cedera, bukan karena sakit seperti yang ramai diberitakan.
“Tak ada tempat yang lebih saya inginkan selain berada di lapangan, bertarung untuk Garuda, tapi kesehatan harus diutamakan,” lanjutnya.
Pemain berdarah Maluku itu terakhir tampil bersama FCV Dender pada 16 Maret 2025.
Sejak itu, ia harus absen di sembilan pertandingan terakhir klubnya akibat masalah kesehatan. Pelatih FCV Dender, Vincent Euvrard, juga sempat menyebut bahwa Ragnar tengah melawan virus yang membuat kondisinya belum fit sepenuhnya.
Meski kecewa, Ragnar tetap menunjukkan sikap profesional. Ia berkomitmen untuk kembali fit 100 persen saat musim baru dimulai.
Tak lupa, ia juga menyampaikan doa dan semangat untuk rekan-rekannya yang akan berjuang di lapangan demi menjaga asa Indonesia menuju Piala Dunia.
“Saya akan melakukan segalanya selama musim panas ini agar bisa kembali 100% fit di awal musim baru. Untuk saat ini, semoga sukses dan tetaplah percaya,” tulis Ragnar menutup pernyataannya.
Tanpa kehadiran Ragnar, pelatih Patrick Kluivert memanggil enam penyerang untuk memperkuat lini depan Indonesia: Septian Bagaskara, Ramadhan Sananta, Ole Romeny, Stefano Lilipaly, Rafael Struick, dan Egy Maulana Vikri. Timnas Indonesia akan memulai pemusatan latihan di Bali pada 26 Mei 2025 sebagai persiapan menghadapi China (5 Juni) dan Jepang (11 Juni).