Ramai AI Serupa Film Nyata, Abimana: Mereka Enggak Akan Bisa Gantikan Manusia


Aktor Abimana Aryasatya meyakini teknologi kecerdasan buatan alias AI tidak akan dapat menandingi kemampuan seorang manusia terutama di dalam konteks seni peran.

Hal itu ditegaskan Abi seiring dengan maraknya video AI yang mampu menghasilkan klip hiper-realistis yang sulit dibedakan dari karya sineas manusia. 

Fenomena ini juga memicu kekhawatiran di kalangan pelaku industri film, terutama soal potensi tergesernya peran aktor dan kru oleh kecanggihan teknologi.

“AI enggak bisa gantiin orang. Sudah yakin saya itu. Kalau AI, kita kelebihannya orang Asia dari dulu itu kutukan dan kelebihan kita. Kalau bisa, all action dilakukan sendiri. Kalau bisa all action, enggak pakai VFX (Visual Effect),” kata Abi sapaan akrab Abimana, Jakarta, Minggu (22/6/2025).

Abimana menyebut sejumlah sineas dan aktor kerap merasa tertantang saat menjalani peran dalam sebuah film. Tak jarang, adegan-adegan berbahaya seperti ledakan dan aksi fisik lainnya tetap dilakukan secara nyata demi menghadirkan pengalaman yang lebih autentik di layar.

“Bahkan ledakan, kalau bisa, ledakan beneran, itu bukan CGI. Jadi itu memang kelebihan kita salah satunya,” ucapnya.

Abimana melanjutkan keberanian menjadi salah satu ciri khas para pelaku film Asia, terutama dalam genre laga. Menurutnya, banyak adegan ekstrem yang mungkin dianggap terlalu berisiko oleh sineas Barat justru tetap dijalani secara langsung oleh aktor-aktor Asia.

“Memang orang Asia terkenal punya nyali sih kalau bikin film action dari dulu. Hal-hal yang tidak mungkin dilakukan langsung sama negara Barat, kita masih berani melakukan,” ujarnya.

Meski begitu, ia menegaskan keberanian itu tetap dibarengi dengan perhitungan keselamatan yang matang.

“Dalam hitungan safety ya, tetap dalam keadaan safety, bukan asal tabrak. Itu salah satunya sih. Kalau digantikan AI, kayaknya enggak seru ya,” tuturnya.

Sebelumnya teknologi kecerdasan buatan (AI) terus berkembang pesat dan tak terbendung. Salah satu inovasi terbaru yang menarik perhatian global adalah Google Veo 3, sebuah model AI yang mampu menghasilkan video berkualitas tinggi hanya dari perintah teks.

Dikenalkan dalam ajang Google I/O 2025, Veo 3 disebut mampu menerjemahkan perintah teks kompleks menjadi video berkualitas tinggi lengkap dengan dialog, efek suara, soundtrack, serta sinkronisasi bibir yang akurat. 

Bahkan, dalam beberapa contoh yang dibagikan pengguna di media sosial, Veo 3 menampilkan karakter manusia dengan lima jari per tangan dan alur visual yang nyaris sempurna tanpa celah teknis.

“Model ini dibangun berdasarkan kerja sama kami dengan para pembuat film dan kreator. Hasilnya adalah alat AI yang memberi mereka kebebasan kreatif sekaligus efisiensi tinggi,” ujar juru bicara Google DeepMind.