Empati

Rp30 Miliar Donasi untuk Palestina, Para Influencer dan NGO Berpadu di Kitabisa

Suasana di Kitabisa HQ hari ini terasa istimewa saat para influencer hingga aktris ternama dan lembaga non-pemerintah duduk bersama, memastikan dana kemanusiaan yang terkumpul untuk Palestina disalurkan dengan benar. Ruang rapat yang biasanya hanya saksi bisu keseharian kerja kini menjadi arena pertemuan penting dengan satu misi: membawa perubahan nyata ke Gaza.

Dari sore hingga petang, wajah-wajah yang sering kita lihat di layar gadget media social dan layar kaca seperti Dwi Hananda, Zaskia Adya Mecca, Hanung Bramantyo, dan Syifa Hadju memberikan dukungan. Mereka bukan hanya entertainer dan penyebar informasi, tetapi juga pendukung yang ingin melihat dan memastikan upaya mereka tidak sia-sia.

Mungkin anda suka

“Kita di sini bukan sekedar untuk memberikan cek, tapi untuk memastikan bahwa setiap sen yang kita sumbangkan, benar-benar membantu saudara kita di Palestina,” ujar Fikra, leader di Kitabisa, yang membuka acara dengan semangat.

post-cover

Fikra dan tim Kitabisa membuka forum dengan memaparkan bagaimana dana yang terkumpul—yang kini lebih dari 30 miliar rupiah—akan dikelola dan disalurkan. Kemudian, lembaga seperti BAZNAS, PMI, MER-C, INH, dan NPC, berbagi insight tentang operasional di lapangan yang tidak semudah yang dibayangkan banyak orang.

BAZNAS pun ikut menghimpun dana publik untuk membantu warga Palestina. Dana bantuan yang telah dikumpulkan hingga kini mencapai lebih dari Rp10 miliar, dan akan terus dihimpun hingga memenuhi target Rp20 miliar.

Dana tersebut dihimpun tidak hanya melalui kantor perwakilan BAZNAS yang tersebar di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, tetapi juga dari mitra pengumpulan perorangan di antaranya di platform Kitabisa.

“Saat kita bicara tentang Gaza, kita bicara tentang memecahkan tantangan logistik yang kompleks,” kata Perwakilan dari BAZNAS, Ann. 

“Dana 12 miliar rupiah yang kita salurkan merupakan langkah awal, dan kita berambisi untuk lebih lagi,” sambungnya. Baznas sendiri menekankan pada prioritas pengiriman makanan siap saji dan obat-obatan.

Memasuki sesi akhir, Edy Wahyudi dari MER-C berbicara dengan penuh emosi tentang realitas di Gaza, “Bantuan ini lebih dari sekedar angka, ini soal nyawa manusia, harapan, dan masa depan.”

MER-C memiliki peranan penting dalam penanganan medis dan perawatan di Gaza, dengan rencana ekspansi fasilitas medis dan pelatihan. Mereka juga memfokuskan pada persiapan fase recovery.

Rencana pengiriman bantuan kemanusiaan Indonesia ke Gaza masih terus dikoordinasikan terutama oleh Kemlu dan Kementerian Keuangan melalui Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI), Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan, serta TNI dan Polri. [Husein]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button