Sakti, Meski Diduga Tersandung Pandora Papers dan Bisnis PCR, LBP Kembali Diberi Kepercayaan Presiden

Sakti, meski belakangan dikaitkan dengan berbagai persoalan dari dugaan tersandung Pandora Papers sampai bisnis PCR, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) kembali dipercayakan Presiden Joko Widodo menjadi ketua tim untuk mempercepat masuknya investasi dari Uni Emirat Arab (UEA).

Demikian disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie saat menyoroti tugas baru yang diberikan kepada LBP. UEA diketahui berkomitmen menanamkan modalnya di Indonesia senilai USD 44,6 miliar.

Kabarnya bakal berinvestasi di beberapa fasilitas seperti gedung, sektor IT, serta beberapa kawasan industri hijau.

“LBP lagi LBP lagi. Indonesia ini kan bukan hanya Luhut saja. Luhut itu kan menteri, seharusnya cukup jadi pengarah saja. Seharusnya Jokowi bisa cari orang-orang ekonom yang juga jago soal investasi. Jangan Luhut lagi. Soalnya pekerjaan lainnya saja belum tuntas, kenapa malah sudah dapat job lagi,” kata Jerry kepada Inilah.com, Sabtu (11/13/2021).

Menurut Jerry bukan rahasia umum lagi LBP adalah orang kepercayaan Presiden Jokowi. Poin ini menjadi kesaktian dan ketergantungan Jokowi terhadap LBP untuk mengeksekusi berbagai kebijakan pemerintah.

Tetapi kepercayaan berlebihan itu justru menjadi kelemahan Jokowi. Harusnya sebagai orang nomor satu di republik ini Jokowi meskinya berhati-hati dalam mengambil langkah agar tidak meninggalkan warisan negatif ketika berakhir kepemimpinan pada 2024 mendatang.

“Karena nama Luhut juga kan dikaitkan dengan dugaan pandora papers. Terus bisnis PCR. Ada lagi yang terkait dengan ungkapan Haris Azhar soal bisnis di Papua itu,” ujar Jerry.

Sementara itu pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin berujar kepada Inilah.com, bahwa menjadi ketua tim untuk mempercepat masuknya investasi UEA adalah tepat bagi LBP karena menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.

Tetapi dengan banyaknya jabatan yang diembankan LBP saat ini membuat publik menilai hanya LBP yang dianggap mampu oleh Presiden Jokowi di dalam mengeksekusi kebijakan pemerintah.

Bahkan terkesan tidak percaya pada menteri lainnya. Padahal dalam membangun negara ini lebih baik lagi ke depan sesama anak bangsa meskinya saling berbagi tugas.

“Ini namanya menumpuk jabatan pada personal seseorang. Luhut bukan seorang Superman bukan orang yang luar biasa, jadi juga memiliki keterbatasan dan kemampuan,” tutup Ujang.

Berikut ini adalah tugas-tugas yang diembankan kepada LBP dari rangkuman Inilah.com :

1. Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi

2. Wakil Ketua Komite KPC-PEN (Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)

3. Koordinator PPKM Jawa-Bali

4. Ketua Dewan Pengarah Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional (DPTPDPN)

5. Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI)

6. Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung

7. Ketua tim untuk mempercepat masuknya investasi dari Uni Emirat Arab

Exit mobile version