Market

Pakar Transportasi Sesalkan Konstruksi LRT Jabodebek Bikin Susah Penumpang

Baru hitungan hari diresmikan Presiden Jokowi, kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, mulai banyak kelemahannya. Yang kasat mata, pintu dan kursinya terlalu sempit.

Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Deddy Herlambang sangat menyayangkan desain kereta api atau train set LRT Jabodebek yang nilai investasinya Rp32,6 triliun. “Memang hal itu yang sangat kami sesalkan. Mengapa desainnya tidak standar internasional saja. Beda dengan LRT Jakarta dan MRT Jakarta,” kata dia kepada Inilah.com, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Mungkin anda suka

Lalu berapa desain LRT maupun MRT jakarta? Kata Deddy, ukurannya 182 – 192 meter. “Sebaiknya memakai standar internasional, karena yang menggunakan LRT Jabodebek bukan hanya orang-orang kita saja,” kata Deddy.

Ternyata, pendeknya pintu serta sempitnya kursi, banyak dikeluhkan warga yang menjajal LRT Jabodebek. Hal ini terkuak dari gaduhnya jagad media sosial (medsos).

Seperti disampaikan Bagas Wijaya, warganet yang berakun twitter @gerbongbagasi, mengeluhkan pintu kereta yang pendek. Hal ini membuatnya tak leluasa masuk.

“Mohon maaf ini pintu keretanya pendek dan tidak ramah untuk orang setinggi 180 cm. Masuk-keluar kereta nunduk, pindah antar sambungan kereta nunduk, entah ngukur dimensinya pakai standar mana. Kereta MRTJ & LRTJ kyknya gak sependek ini tingginya,” tulis Bagas dikutip Rabu (30/8/2023).

Pun demikian dengan interior LRT Jabodebek, membuatnya kecewa lagi. Karena, ukuran tempat duduk, atau kursi penumpang dibuat pas-pasan. Tiap kursi hanya cukup 3-4 orang dewasa.

“Di kanan-kiri kursi ada sisa space kosong yang lumayan luas, mungkin masih bisa diisi kursi lagi? Sandaran kursi tingginya cuma seperut, agak membuat tidak nyaman saat menyender,” ungkapnya.

Bagas mengatakan, sistem self driving yang diterapkan LRT Jabodebek, masih belum berfungsi optimal. Saat pengereman tidak mulus serta pemberhentian antara pintu kereta dan platform screen doors (PSD), tidak presisi.

Durasi pemberhentian LRT Jabodebek di tiap stasiun juga tidak bisa ditebak. Menurut catatannya, terkadang 5 menit, bahkan bisa kurang dari 2 menit.

Dia juga membagikan rekaman video informasi buka tutup pintu yang belum sinkron. Ketika pintu sudah tertutup, baru terdengar informasi (suara) pintu akan ditutup. Begitu pula saat pintu terbuka.

“Saran saya, jangan berdiri di depan pintu, ngeri kejepit pintu euy. Kalau mau masuk ya masuk, kalau mau keluar ya keluar,” kata dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button