News

Sayangkan Sikap Jokowi Soal Debat Capres, PDIP: Presiden Mestinya Tidak Berpihak


Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan berpihak dengan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024.

Pernyataan Hasto itu disampaikan dalam merespon pernyataan Presiden Jokowi yang memberi saran agar debat capres tidak menyerang personal. Pernyataan Jokowi menimbulkan kesan membela paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Tugas seorang pemimpin itu harusnya  melindungi segenap bangsa seluruh kepada rakyat Indonesia  tidak boleh berpihak,” ujar Hasto kepada awak media di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

Hasto mengingatkan, semestinya sebagai seorang Presiden, Jokowi harus bersikap netral dalam bentuk ucapan maupun perbuatannya.

“Ini yang kita harapkan  konsistensi dari seorang pemimpin,” kata Hasto.

Hasto menyerahkan ke masyarakat soal dugaan ketidak netralan yang dilakukan Jokowi pada pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang.

“Pemilu itu rakyat akan memutuskan. Mana yang konsisten, mana yang tidak konsisten, mana yang digerakkan oleh harapan rakyat, dan  mana yang digerakkan oleh ambisi orang per orang,” tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyoroti gelaran debat ketiga Pilpres 2024, yang digelar pada Minggu (7/1/2024). Menurutnya, debat kemarin tidak edukatif  karena banyak serangan yang bersifat personal.

Menurut dia, serang menyerang wajar dalam debat asalkan seputar kebijakan atau visi. Bukan personal. “Saling menyerang enggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi,” kata Jokowi di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).

KPU, kata dia, perlu memperbaiki format debat agar lebih edukatif bagi masyarakat luas. “Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup,” ujarnya.
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button