News

SBY Dituding Jadi “Invisible Hand” Kriminalisasi Anas Urbaningrum

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan politisi Partai Demokrat diminta untuk tidak menebar fitnah seputar dugaan akan terjadi kecurangan pada pemilu  2024 nanti. Mereka juga jangan berandai andai soal adanya invisible hand yang akan menjegal Partai Demokrat atau calon mereka dalam kontestasi pemilihan presiden nanti.

“Saya tidak akan komen tentang tahun 2024 yg belum tentu terjadi, bisa saja iya, bisa juga tidak. Ini  hanya kekhawatiran politik yang sengaja dihembuskan Demokrat untuk menjadi serangan kepada kompetitor,” ujar Sekjen Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Sri Mulyono dalam keterangannya, Minggu (18/9/2022).

Mungkin anda suka

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Demokrat Benny K Harman mengaku mendengar informasi mengenai sejumlah pihak yang akan menjegal Anies Baswedan maju sebagai calon presiden dalam pilpres 2024. “Saya hanya dengar. Ada genderuwo, genderuwo ini kan suara yang tak jelas asal usulnya. Yang tidak menghendaki Anies jadi capres. Ada invisible hand ingin menjegal,” kata Benny di sela Rapimnas Partai Demokrat  di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Sri Mulyono menambahkan, dia hanya ingin mengingatkan lagi bahwa SBY pernah menjadi invisible hand dalam proses kriminalisasi terhadap Anas Urbaningrum. Salah satu peristiwa yg diingat publik adalah pidato SBY dari Jeddah yg jelas-jelas mengintervensi KPK agar segera menetapkan status hukum Anas Urbaningrum. “Apa itu maksudnya status hukum? Apalagi kalau bukan status tersangka,” kata Sri Mulyono.

Dalam pandangan Sri Mulyono, soal invisible hand pasti terkait dengan politik atau pemilu. Karena itu politisi Demokrat Benny K Harman tidak perlu jauh-jauh mencari-cari atau menduga-duga siapa invisible hand itu.

“SBY adalah contoh terdekat untuk Benny K Harman terkait dengan invisible hand tersebut. Dan lebih baik diingatkan kepada SBY untuk lebih banyak merenung dan muhasabah atas perilakunya di masa lalu,” ujar Sri Mulyono.

Dia mengajak seluruh pihak terkait untuk menyambut pemilu 2024 dengan kesiapan berkompetisi secara sehat. Framing sepihak tak berdasar hanya akan memperkeruh suasana. Lagi pula, kata Sri Mulyono,  masyarakat sudah tidak percaya kepada SBY yang dinilainya terlalu sering ngeprank dan sudah tidak laku.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button