News

Sehari Sebelum Meninggal, Tokoh Oposisi Rusia Lontarkan Lelucon Satir di Pengadilan


Di layar televisi, tokoh oposisi Alexei Navalny terlihat mengintip melalui jeruji penjara. Ia tertawa dan melontarkan gurauan tentang kondisi keuangannya yang menipis seraya menyinggung gaji hakim.

Mengutip Reuters, Sabtu (17/2/2024), pria berusia 47 tahun itu tampak sehat dan ceria saat memberikan kesaksian di pengadilan pada Kamis (15/2/2024), yang dapat dilihat melalui tautan video. Kamera lalu bergerak menjauh dan menunjukkan para aparat pengadilan ikut tersenyum bersamanya, menikmati lelucon satir itu.

Sehari kemudian, Jumat (16/2/2024), petugas penjara Rusia mengatakan dia meninggal setelah pingsan dan kehilangan kesadaran di penjara Kawasan Otonom Yamalo-Nenets di utara negara itu, tempat dia menjalani hukuman.

Navalny menjadi tokoh oposisi paling tenar di Rusia lebih dari satu dekade lalu setelah ia mengecam keras kelas elite di sekitar Presiden Vladimir Putin.

Ciri khas humornya kembali tampak pada Kamis ketika ia muncul untuk terakhir kalinya dengan mengenakan seragam penjara berwarna hitam.

“Yang Mulia, saya akan mengirimkan nomor rekening pribadi saya sehingga Anda dapat menggunakan gaji besar Anda sebagai hakim federal untuk ‘menghangatkan’ rekening pribadi saya, karena saya kehabisan uang,” katanya.

SOTA, platform berita daring, melaporkan bahwa persidangan tersebut digelar setelah terjadi ‘perdebatan’ dengan petugas penjara yang berusaha menyita pena Navalny.

Navalny menulis pada Kamis malam bahwa dia dijebloskan ke sel isolasi selama 15 hari.

Sejak pertama kali masuk ke dalam hotel prodeo pada Januari 2021, Navalny sering keluar masuk sel isolasi. Sel itu kerap digunakan untuk menghukum pelanggar aturan dalam sistem penjara Rusia.

Usai sidang, Navalny mengunggah ke media sosial. “Penjara Yamal memutuskan untuk memecahkan rekor Vladimir dalam menjilat dan menyenangkan pihak berwenang Moskow. Mereka baru saja menghukum saya 15 hari di sel isolasi,” tulisnya di media sosial X.

“Ini adalah kurungan isolasi keempat dalam waktu kurang dari 2 bulan saya bersama mereka,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Navalny meninggal di dalam penjara Kawasan Otonom Yamalo-Nenets di utara negara tersebut pada Jumat, berdasarkan laporan Dinas Pemasyarakatan Federal daerah itu.

Mengutip Associated Press, dinas tersebut menyatakan bahwa petugas dan sebuah ambulans segera didatangkan untuk menolong Navalny. Meski demikian, semua upaya resusitasi yang dilakukan tidak membuahkan hasil, dan dokter darurat yang didatangkan mengonfirmasi bahwa Navalny telah meninggal dunia.

Navalny, yang sedang menjalani hukuman 19 tahun penjara atas tuduhan ekstremisme, pada Desember lalu dipindah dari penjara di wilayah Vladimir, di bagian tengah Rusia, ke koloni penjara ‘rezim khusus’, yang merupakan penjara dengan tingkat keamanan tertinggi di Rusia. Penjara ini terletak di Artic Circle (Lingkaran Kutub Utara).

Sekutu-sekutunya mengecam pemindahannya ke koloni di Kota Kharp, di Kawasan Otonom Yamalo-Nenets, sekitar 1.900 kilometer arah timur laut dari Moskow, sebagai upaya lain untuk membungkam Navalny.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button