Market

SHW Center: UMKM Harus Jadi Lokomotif Ekonomi Lewat Aksi Nyata

Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center Hardjuno Wiwoho menyebut, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus menjadi lokomotif perekonomian nasional.

“UMKM harus menjadi lokomotif penggerak ekonomi di Indonesia melalui aksi nyata yang benefitnya dirasakan langsung masyarakat kecil,” kata Hardjuno di Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Ia menyebut kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia sangat signifikan. Sebagai contoh, ketika perekonomian Indonesia dan dunia dilanda COVID-19, sektor UMKM menjadi benteng pertahanan terakhir perekonomian Indonesia. Hardjuno berpendapat kondisi itu mengindikasikan kuatnya sektor UMKM Tanah Air.

Ketangguhan UMKM RI juga tercermin pada krisis 1998, yang mana UMKM tetap bertahan ketika banyak perusahaan-perusahaan besar yang tumbang.

Pengalaman pandemi COVID-19 dan krisis 1998 menunjukkan bagaimana aktivitas roda ekonomi dari UMKM menjadi penyelamat negara di tengah situasi terpuruk.

UMKM juga berkontribusi signifikan pada produk domestik bruto (PDB). Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5 persen dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Selain itu, sektor UMKM juga banyak menyerap tenaga kerja.

Berbagai kontribusi tersebut menunjukkan peran penting UMKM dalam upaya mengentaskan kemiskinan di kalangan masyarakat kecil.

“Selain itu, kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia juga berupa penyedia jaringan pengaman, terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif serta membuka peluang investasi,” ujar Hardjuno.

Untuk itu, SHW Center membuka dua unit usaha UMKM yang bergerak di bidang air minum dan peternakan ayam.

Kedua unit usaha yang sudah berjalan itu diharapkan dapat mendorong penguatan sektor UMKM untuk menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button