News

Silaturahmi ke Pesantren di Cianjur, Anies Serukan Bersiap untuk Indonesia yang Berubah

Bakal calon presiden dari  Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyerukan kepada para pendukungnya untuk bersiap menuju Indonesia yang berubah. Seruan itu disampaikan Anies saat silaturahmi ke Pondok Pesantren dan Majelis Taklim Attaqwa di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (21/9/2023).

Kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta ini disambut hangat oleh pengasuh Ponpes Attaqwa KH. Umar Burhanudin, perwakilan tiga parpol pendukung, serta ratusan ibu-ibu pengajian.

“Saya silaturahmi untuk mengajak sama-sama bersiap untuk Indonesia yang berubah,” kata Anies.

Anies melanjutkan, silaturahminya kali ini juga dalam rangka minta didoakan agar ia lebih amanah dengan tanggung jawabnya.

“Indonesia menuju persimpangan, menentukan arahnya, siapa supirnya, siapa ketua kelasnya untuk lima tahun ke depan. Kita ingin negara melindungi dan mengayomi semuanya. Harus ada perubahan,” tutur Anies.

Ia juga berharap pesan perubahan ini terus menggema di Cianjur dan sekitarnya, lalu meluas ke Jawa Barat hingga ke pelosok Nusantara.

Sementara itu, KH. Umar Burhanudin dalam sambutannya mengatakan, siap mendukung dan memenangkan Anies di Cianjur.

“Saya tak mau panggil calon presiden, tapi presiden. Demi Allah hari ini Allah menyaksikan Anies jadi presiden pada 2024,” katanya, lalu dijawab dengan kata “Aamiin” secara bergemuruh dari jemaah.

Ia bertekad untuk memenangkan Anies, hingga menjadi presiden pilihan dalam pilpres 2024.

“Pilpres lalu, capres pilihan kami menang 80%, saya babak belur, kurang tidur. Namun, saya dipenjara, dia ke Istana. Mudah-mudahan tak terulang lagi (peristiwa dipenjara ini),” ungkapnya.

Diskusi Forum Pemuda Cianjur

Dalam lawatannya ke Cianjur, Anies juga berdiskusi dengan anak muda Cianjur lintas komunitas, profesi, dan usia.

Anies mengakui anak muda paling responsif saat diajak berkolaborasi. “Bila kita menggunakan pendekatan kolaboratif, anak muda paling responsif,” kata Anies saat berdiskusi.

Ia mengatakan, memiliki kewenangan bukan berarti memiliki pengetahuan. Ketika jumlah orang terdidik terbatas, kata Anies, pemerintah merasa tahu semuanya.

“Sekarang pemerintah harus punya cara pandang kolaboratif. Sebab, inovasi dan terobosan sering ada di masyarakat,” ujarnya.

Menurut Anies, agenda utama yang ingin dibawanya adalah memprioritaskan kepentingan bersama. Untuk itu, pedekatan partisipatif dan memberikan kesetaraan harus dilakukan.

“Ketika program kerja tak partisipatif, tak setara, tak banyak yg menikmati pembangunan. Karena itu, kita lakukan perubahan pada aspek agenda dan pendekatannya. Ini yang kita dorong bersama,” ujarnya.

Ke depan, ujar Anies, kegiatan pemerintah pasti membutuhkan kerja kolektif. Apalagi, ujarnya, ke depan peran anak muda lebih instrumental, pemanfaatan teknologi, dan peluang pasar yang lebih luas.

“Anak muda membawa kebaruan, cara pandang yang beda yang tak bisa dilihat orang tua. Mudah-mudahan anak muda Cianjur bisa memanfaatkan itu,” tutur Anies.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button