Kanal

Silvergate dan Signature Bank Ambruk, Pasar Kripto Terhijau Kembali

Silvergate Capital, bank raksasa dalam industri kripto, mengumumkan penghentian operasi dan likuidasi bank mereka, yang menyebabkan saham perusahaan jatuh lebih dari 36% dalam perdagangan pasca-bursa. Silvergate merupakan salah satu dari dua bank utama yang melayani industri kripto, bersama dengan Signature Bank yang berbasis di New York.

Kolaps Silvergate dan Silicon Valley Bank (SVB), yang juga melayani banyak startup kripto dan perusahaan modal ventura, dipicu oleh kenaikan suku bunga agresif The Fed selama setahun terakhir. Setelah kolaps kedua bank tersebut, Signature Bank, yang merupakan bank terbesar di industri kripto, dinyatakan diambil alih oleh regulator negara bagian pada Minggu (12/3/2023).

Pasar kripto sempat terguncang, dengan harga Ethereum terperosok menjadi US$ 1.384 dan harga Bitcoin anjlok ke level US$ 19.623 per koin. Namun, harga kripto mulai pulih, dengan Ethereum kembali ke US$ 1.629 dan Bitcoin diperkirakan mencapai US$ 25.000.

Presiden Direktur Upbit Indonesia, Putra Nugraha, mengatakan bahwa pasar kripto kembali menghijau karena masyarakat semakin mempercayai pasar kripto di tengah kolapsnya bank kripto seperti Silvergate dan Signature Bank. Pemerintah AS telah mengumumkan bahwa deposan Silicon Valley Bank dan Signature Bank akan dapat menarik dana mereka kembali.

“Meskipun industri kripto masih dibayang – bayangi ketidakpastian imbas kolapsnya bank kripto seperti Silvergate dan Signature Bank, ditambah dengan inflasi dan suku bunga The Fed yang masih tinggi, namun nyatanya pasar kripto kembali menghijau dikarenakan masyarakat mempercayai pasar kripto di tengah situasi krisis SVB seperti saat ini”, ungkap Putra.

Meski demikian, Nugraha menghimbau masyarakat Indonesia yang berinvestasi di kripto untuk bersikap bijaksana dan tetap melakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli aset kripto, mengingat fluktuasi harga yang tinggi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button