Empati

Semen Indonesia Bantu Food Truck Komunitas Disabilitas Danau Toba

PT Semen Indonesia (Persero/SIG) Tbk menyerahkan bantuan berupa food truck kepada penyandang disabilitas di Panti Karya Hephata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Bantuan ini, kerja sama antara SIG dengan PTPN IV, diserahkan GM Corporate Social Responsibility (CSR) SIG, Edy Saraya kepada Kepala Panti Karya Hephata, Binsar Nababan di kantor HKBP, Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. “Bantuan ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan poin kelima, yakni kepedulian terhadap disabilitas,” papar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, dikutip Kamis (2/3/2023).

”Kami ingin turut hadir dan membantu peningkatan produktivitas penyandang disabilitas, serta mendukung pengembangan ekonomi kreatif sebagai upaya percepatan peningkatan perekonomian di daerah Sumatra Utara, khususnya Danau Toba yang menjadi destinasi wisata prioritas yang ditetapkan pemerintah,” paparnya.

Penyerahan bantuan dihadiri Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga dan Wakil Ketua Komisi VI DPR, Martin Manurung.

Berdiri sejak 3 Desember 1923, Panti Karya Hephata melakukan proses rehabilitasi bagi penyandang disabilitas melalui dua pendekatan, yaitu rehabilitasi berbasis panti dan berbasis masyarakat.

Kini, Panti Karya Hephata telah menjadi rumah bagi 68 penyandang disabilitas yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia, serta melayani dan mendampingi 803 para penyandang disabilitas yang tersebar di 7 kabupaten/kota di Sumatera Utara. “Bantuan ini juga selaras dengan arahan Kementerian BUMN untuk penyaluran program bantuan tepat sasaran berdasarkan pemetaan kebutuhan dan kepentingan (social mapping),” kata Vita.

Binsar menjelaskan, saat ini, sebanyak 23 penyandang disabilitas telah diasuh dan dibina Panti Karya Hephata, berhasil memroduksi berbagai macam produk kreatif. mulai dari Kopi Racikan Mertua, kukis kopi, kerupuk olahan ikan, bubuk jahe merah, lilin, dan pernak-pernik gantungan kunci.

”Anak-anak (penyandang disabilitas) di sini memiliki beragam keterampilan. Karena itu kita adakan beragam kegiatan yang sesuai dengan minat mereka. Coba bayangkan, kita punya produk lilin yang pelatihnya itu tunarungu dan wicara dan yang membuatnya tunagrahita,” kata Binsar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button