Sri Mulyani: Menko Airlangga Terus Lobi AS Demi Turunnya Tarif Resiprokal 32 Persen

Clara Medium.jpeg

Rabu, 9 Juli 2025 – 14:50 WIB

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan tos dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga/YU).

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan tos dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga/YU).

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani terus mendorong dialog dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) demi turunnya tarif impor AS yang diputuskan Presiden Donald Trump, sebesar 32 persen. Aturan itu berlaku sejak 1 Agustus 2025.

Dia menyebut, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat ini, tengah melakukan negosiasi dengan pemerintah AS.

“Seperti tadi saya sampaikan kami berkomunikasi, Indonesia termasuk dari 12 negara yang deadline nya sampai awal Agustus. Kami bersama kementerian terkait, Pak Menko sedang menuju ke Amerika Serikat,” ujar Sri Mulyani kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/7/2025).

Dia menegaskan, Indonesia terus membahas dan berkoordinasi dengan pemerintah AS, terkait tarif terhadap produk RI. Adapun sebagai bahan negosiasi, Presiden Trump dalam surat yang dikirimkan meminta agar Indonesia berinvestasi di negaranya.

“Beberapa langkah-langkah yang sudah dikomunikasikan dan di koordinasikan dengan pemerintah amerika akan terus kita bahas menyangkut concern mereka tarif, non tarif barier maupun mereka juga mengundang di suratnya itu mengundang investasi Indonesia di sana yang nanti juga dibutuhkan,” ucap dia.

Bendahara negara itu memastikan, Indonesia akan terus mencari langkah-langkah dengan berkoordinasi dengan lintas Kementerian sebagai bahan penawaran negosiasi dengan Amerika Serikat.

“Jadi kami dengan Kemenko Perekonomian dan kementerian terkait lainnya terus mengorganisir langkah-langkah apa yang perlu untuk tetap kita bisa memberikan tambahan bahan diharapkan pada awal Agustus kita tetap bisa mendapatkan yang lebih baik,” jelasnya.

Sebelumnya, presiden Donald Trump tetap mengenakan tarif timbal balik sebesar 32 persen atas produk Indonesia. Aturan ini berlaku per 1 Agustus 2025.

Dikutip dari media sosial Truth Social milik Trump, dia sudah mengunggah surat mengenai tarif yang ditujukan kepada Presiden Indonesia Prabowo Subianto pada Selasa (8/7/2025).

“Harap dipahami bahwa angka 32 persen ini masih jauh lebih rendah dari yang dibutuhkan untuk menghapus ketimpangan defisit perdagangan dengan negara Anda,” tulis Trump dalam surat tersebut.

Selain menerapkan tarif di angka 32 persen, Trump juga mengancam akan menaikkan tarif lebih tinggi sebesar 32 persen lagi jika Indonesia menerapkan tarif balasan kepada produk AS.

“Apabila karena alasan apa pun Anda memutuskan untuk menaikkan tarif Anda, maka angka berapa pun yang Anda pilih akan ditambahkan ke tarif 32 persen yang kami kenakan,” ujarnya.

Meski demikian, jika Indonesia bersedia membuka pasar perdagangan yang selama ini tertutup bagi AS, Trump akan menghapus tarif dan hambatan perdagangan non-tarif, serta mempertimbangkan penyesuaian tarif.

“Kami mungkin akan mempertimbangkan untuk menyesuaikan isi surat ini. Tarif-tarif tersebut dapat dinaikkan ataupun diturunkan tergantung pada hubungan kami dengan negara Anda. Anda tidak akan kecewa dengan Amerika Serikat,” tutur Trump dalam surat itu.

Topik
Komentar