Sri Mulyani Prediksi Defisit APBN Melebar Jauh di 2025, Ini Alasannya


Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memprediksi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 akan melebar karena pendapatan negara tak mencapai target.

Dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR, Sri Mulyani menyampaikan defisit APBN hingga akhir 2025 diproyeksi mencapai Rp662 triliun atau setara 2,78 persen dari produk domestik bruto (PDB).

“Defisit totalnya Rp662 triliun menjadi 2,78 persen dari PDB. Agak lebih lebar dibandingkan APBN awal, tapi masih cukup manageable,” ujar Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Banggar DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Dia mengungkapkan, total pendapatan negara diperkirakan hanya akan mencapai Rp2.865,5 triliun, atau sekitar 95,4 persen dari target dalam pagu anggaran sebesar Rp3.005,1 triliun.

Untuk menghindari ketergantungan penuh pada pembiayaan melalui penerbitan utang, bendahara negara itu meminta persetujuan Banggar untuk memanfaatkan sebagian dari saldo anggaran lebih (SAL) tahun anggaran 2024 yang tercatat Rp457,5 triliun.

“Kami akan meminta persetujuan DPR untuk gunakan SAL Rp85,6 triliun, sehingga kenaikan defisit itu tidak harus dibiayai semua dengan penerbitan surat utang namun menggunakan cash yang ada,” kata dia.

“Jadi untuk DPR, Banggar kami mohon untuk point keempat itu nanti dibahas dan mendapat persetujuan dalam pembahasan laporan semester (lapsem) ini,” sambungnya.