Ototekno

Strategi WOM Finance Hadapi Turbulensi Pasar Otomotif Indonesia


Di tengah penurunan penjualan mobil yang mencengkeram industri otomotif Indonesia di awal tahun 2024, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) berhasil menarik perhatian dengan kinerja finansial yang impresif. 

Mungkin anda suka

Kondisi pasar yang kurang menguntungkan, ditandai dengan penurunan penjualan wholesales dari 94.270 unit pada Januari 2023 menjadi 69.619 unit pada Januari 2024, seolah tidak berdampak signifikan terhadap raksasa pembiayaan ini.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan di Jakarta, baru baru ini WOM Finance melaporkan kenaikan total penyaluran pembiayaan sebesar 27,75%, dari Rp4,58 triliun menjadi Rp5,84 triliun. Laba bersih perusahaan juga mengalami kenaikan yang tak kalah mengesankan, yaitu 19,64%, mencapai Rp236,41 miliar.

Strategi WOM Finance dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak menentu ini terfokus pada beberapa aspek kunci. Pertama, perusahaan terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga keuangan dan dealer otomotif, untuk memperluas jangkauan layanannya. 

Kedua, WOM Finance aktif dalam mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang baru, terutama dalam segmen pembiayaan kendaraan yang masih memiliki potensi pertumbuhan.

“Kami memahami tantangan yang ada, namun kami juga melihat peluang di tengah ketidakpastian. Strategi kami adalah untuk terus berinovasi dan menyesuaikan layanan kami dengan kebutuhan pasar, sekaligus menjaga keberlanjutan bisnis,” ungkap Djaja Suryanto Sutandar, Presiden Direktur WOM Finance dalam siaran persnya, Sabtu (30/3/2024).

Selain itu, WOM Finance juga menunjukkan prudensi dalam manajemen risiko. Ini tercermin dari upaya mereka dalam mempertahankan rasio Non Performing Financing (NPF) Gross pada angka 2,08%, sebuah indikator kesehatan portofolio kredit yang baik. 

RUPSLB juga menyetujui strategi untuk mengalihkan hak atau menjaminkan sebagian besar atau seluruh piutangnya dalam rangka perolehan pinjaman dan/atau pendanaan dari lembaga keuangan, yang merupakan langkah strategis untuk memastikan likuiditas dan pertumbuhan berkelanjutan.

Di tengah prediksi bahwa tahun 2024 akan tetap menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri otomotif Indonesia, WOM Finance menunjukkan ketangguhannya. 

“Kami tetap optimis di tahun 2024, meskipun masih akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian di Indonesia. Kami pun tetap mengambil langkah prudent dan fleksibel dalam menyesuaikan diri dengan berbagai perkembangan yang ada di pasar ,” tutup Djaja.

Kinerja dan strategi WOM Finance menjadi contoh nyata bahwa meskipun dihadapkan pada turbulensi pasar, ada peluang untuk tumbuh dan berkembang dengan strategi yang tepat dan eksekusi yang konsisten. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button