Pelatih ganda putra Malaysia, Herry Iman Pierngadi (IP) menilai perkembangan ganda putra tim Negeri Jiran berada di luar perkiraannya.
Dari sebelas turnamen BWF World Tour 2025, termasuk Kejuaraan Asia, para pasangan Malaysia sudah berhasil mengantongi enam trofi juara.
Lima dari enam gelar itu disumbangkan oleh dua pasangan Pelatnas Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), yakni Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Man Wei Chong/Tee Kai Wun.
Semuanya merupakan turnamen level Super 500 ke atas. Sementara satu gelar diraih pasangan non-pelatnas Goh Sze Fei/Nur Izzudin di ajang Super 750, Singapore Open 2025.
“Ya jujur lah di luar perkiraan saya. Karena kan memang setelah saya melatih di sana satu bulan itu, bulan Maret (ada tur) Eropa dan saya enggak pergi belum kelihatan, tapi setelah itu Kejuaraan Asia baru kelihatannya,” kata Herry IP di Istora Gelora Bung Karno (GBK), dikutip Minggu (8/6/2025).
Herry IP sendiri mengaku cukup takjub dengan perkembangan dan hasil yang diraih anak-anak asuhannya. Apalagi dia belum begitu lama menukangi Aaron Chia dan kawan-kawan.
“Buat saya sih surprise juga mereka bisa adaptasi tapi tidak semua pemain itu semua bisa adaptasi ada yang cepat ada yang lambat ada yang masih belum juga ada,” tutur pelatih yang akrab disapa Naga Api itu.
Jumlah enam gelar ganda putra Malaysia ini jauh lebih banyak dari total keseluruhan gelar yang ditorehkan tim bulu tangkis Indonesia.
Secara keseluruhan, skuad Merah Putih saat ini hanya berhasil meraih dua gelar saja. Itupun level Super 300 atas nama Siti Fadia Silva Ramadhanti/Lanny Tria Mayasari di Thailand Masters 2025 dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di Taipei Masters 2025.
“Ya menurut saya sih memang waktunya ganda putra malaysia ya karena regenerasinya memang saatnya untuk mereka bisa naik. Jadi mungkin itu rezeki saya untuk bisa membantu ganda putra Malaysia untuk bisa bersaing di level dunia,” lanjut Herry IP.
Ketika disinggung apa resep yang dia tanamkan pada ganda putra Malaysia, Herry IP menjawab kalau program yang ia jalankan sebenarnya tak jauh berbeda ketika menukangi pemain Indonesia.
“Ya kalau sekarang sih pemain ganda putra Malaysia sekarang sudah hampir mirip-mirip lah kayak seperti Indonesia game plan-nya cara mereka bermain karena karena plan saya memberikan programnya lebih kurang sama aja waktu saya di Indonesia,” ungkap Herry.