Hangout

Suhu Capai 42 Derajat Celcius, Heatstroke Ancam Jemaah Haji

Jemaah calon haji Indonesia akan menghadapi tantangan berat terkait kondisi iklim di Arab Saudi. Diperkirakan, dalam satu minggu ke depan suhu di Arab Saudi akan sama, yakni pada siang hari, suhu diperkirakan mencapai 42 derajat Celcius. Kewaspadaan dan antisipasi menjadi penting agar tidak mengalami heatstroke.

Sekretaris Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Madinah Abdillah mengatakan perbedaan suhu udara tersebut perlu diwaspadai mengingat di Tanah Air, suhu udara jarang menyentuh angka 40 derajat atau lebih. “Jemaah harus waspada, paparan sinar matahari terus menerus akan membuat kulit terbakar dan terasa di kulit, serta dehidrasi,” kata Abdillah.

Mungkin anda suka

Pada Selasa (23/5/2023) pukul 10.00 Waktu Arab Saudi, cuaca di Madinah mencapai 34 derajat Celcius dan beberapa hari sebelumnya pada siang hari cuaca bisa mencapai 39 derajat Celcius. Semenjak siang sampai sore hari mencapai di atas 41 derajat hingga 42 derajat Celcius. Sementara pada malam hari, suhu udara turun menjadi 30 sampai 35 derajat Celcius.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia mendapat kuota haji sebanyak 221 ribu orang di 2023. Namun kemudian ada tambahan kuota sebanyak 8.000 jemaah. Uniknya, hampir sepertiga jemaah Indonesia adalah manula, atau orang di atas usia 65 tahun. Beberapa dari mereka telah menunggu untuk pergi sejak 2019, karena selama pandemi virus corona dan setelahnya, jemaah yang lebih tua tidak dapat berangkat karena pedoman kesehatan yang ketat.

Sementara Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi, M. Imran, karakteristik lain dari lingkungan Madinah kelembaban udaranya kering. Dampaknya, panas terasa begitu menyengat dan tidak menyebabkan keringat. “Padahal keringat bisa membuat kulit tidak kering. Karena tidak berkeringat, maka tidak ada proses pengeringan,” tambahnya.

Dampak lain, adalah dehidrasi. “Tapi meski ringan, bisa mengarah serius karena tubuh tidak langsung merasa haus akibat tidak berkeringat dan otak mengirimkan tidak minta minum,” jelas Imran. Risiko yang lebih serius dari dehidrasi, kata Imran, adalah heat exhaustion atau heatstroke dan kelelahan akibat panas karena jalan kaki dari hotel ke Masjid.

Ancaman heatstroke

Cuaca yang panas seperti yang terjadi di Arab Saudi berisiko mengakibatkan serangan panas atau heatstroke. Karena itu jemaah haji yang hendak beribadah di Makkah dan Madinah harus mengenal dengan baik gejala dan penangangan heatstroke mengingat dampaknya bisa sangat fatal.

Mengutip WebMD, heatstroke diakibatkan oleh kontak yang terlalu lama dengan suhu tinggi, biasanya dikombinasikan dengan dehidrasi, yang menyebabkan kegagalan sistem kontrol suhu tubuh. Penyakit ini adalah bentuk cedera panas yang paling serius dan dianggap sebagai keadaan darurat medis.

Bentuk cedera panas yang paling serius ini, dapat terjadi jika suhu tubuh naik hingga 40 derajat Celsius atau lebih tinggi. Siapapun termasuk Anda atau orang yang berada di sekitarnya harus mengetahui gejalanya untuk mendapat penangangan medis segera.

Hal ini mengingat, heatstroke dapat membunuh atau menyebabkan kerusakan beberapa organ tubuh. Heatstroke yang tidak diobati dapat dengan cepat merusak otak, jantung, ginjal, dan otot. Kerusakan semakin parah jika pengobatan ditunda lebih lama, meningkatkan risiko komplikasi serius atau kematian.

Heatstroke sering terjadi sebagai perkembangan dari penyakit terkait panas yang lebih ringan seperti kram panas, sinkop panas (pingsan), dan kelelahan akibat panas. Tapi juga bisa menyerang bahkan jika Anda tidak memiliki tanda-tanda cedera panas sebelumnya.

Sementara menurut Mayo Clinic, tanda dan gejala sengatan panas meliputi, suhu tubuh tinggi sebagai tanda utama penyakit ini. Gejala lainnya adalah kondisi mental atau perilaku yang berubah. Kebingungan, agitasi, bicara cadel, lekas marah, delirium, kejang, dan koma, semuanya bisa diakibatkan oleh sengatan panas.

Biasanya juga terjadi perubahan dalam berkeringat. Pada heatstroke yang disebabkan oleh cuaca panas, kulit akan terasa panas dan kering saat disentuh. Namun, pada sengatan panas yang disebabkan oleh olahraga berat, kulit mungkin terasa kering atau sedikit lembap. Orang yang mengalami heatstroke biasanya mengalami mual atau muntah, kulit memerah, serta pernapasan mungkin menjadi cepat dan dangkal.

Denyut nadi mungkin dapat meningkat secara signifikan karena tekanan panas memberikan beban yang luar biasa pada jantung untuk membantu mendinginkan tubuh. Biasanya juga diikuti dengan sakit kepala berdenyut.

Kemampuan seseorang untuk mengatasi panas yang ekstrim tergantung pada kekuatan sistem saraf pusat. Pada usia sangat muda, sistem saraf pusat belum berkembang sepenuhnya, dan pada orang dewasa di atas 65 tahun, sistem saraf pusat mulai memburuk, yang membuat tubuh kurang mampu mengatasi perubahan suhu tubuh. Kedua kelompok usia tersebut biasanya mengalami kesulitan untuk tetap terhidrasi, yang juga meningkatkan risiko.

Penanganan heatstroke

Bagaimana tindakan terhadap orang yang mengalami heatstroke? Masih mengutip Mayo Clinic, sambil menunggu perawatan darurat, bawalah orang yang terkena serangan panas ke tempat teduh atau di dalam ruangan. Lepaskan pakaian berlebih. Dinginkan orang tersebut dengan cara apa pun yang tersedia.

Misalnya memasukkan ke dalam bak berisi air dingin atau pancuran air dingin, semprot dengan selang taman, sepon dengan air dingin, kipas angin sambil menyiram dengan air dingin, atau letakkan kompres es atau handuk basah yang dingin di atas tubuh orang tersebut kepala, leher, ketiak, dan selangkangan.

Sementara itu, M. Imran menyarankan jemaah haji diminta mewaspadai cuaca panas di Arab Saudi dengan mempersiapkan diri memakai krim tabir surya, serta membawa peralatan seperti payung, kaca mata hitam, botol minum, dan obat-obatan. Ia menyarankan dalam satu jam meminum air 200 ml agar suasana lembab di tenggorokan terjaga. Tapi caranya, minum seteguk. “Jangan langsung dihabiskan,” tegasnya.

Ia juga menyarankan jika keluar dari hotel atau pulang ke hotel membawa payung, water spray, masker untuk melindungi hawa panas dan lainnya. “Perlengkapan itu sudah dibagikan di embarkasi, jangan ditinggal,” paparnya.

Water spray bermanfaat untuk mengganti keringat, menurunkan suhu permukaan kulit, dengan cara disemprotkan ke tubuh yang kena matahari. Ia juga menyarankan jemaah untuk menggunakan pakaian lengan panjang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button