Arena

Sukses, Piala Dunia Perempuan Raup Rp8,74 Triliun

Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan bahwa penyelenggaraan Piala Dunia Perempuan telah menghasilkan pendapatan US$570 juta atau sekitar Rp8,74 triliun dan telah ikut membantu FIFA mencapai titik impas.

FIFA sebelumnya telah meningkatkan hadiah untuk turnamen ini hingga sepuluh kali lipat dibandingkan kompetisi serupa tahun 2015 lalu.

Infantino menyebut kompetisi ini sebagai Piala Dunia Perempuan yang ‘terbaik’, ‘terhebat’, dan ‘terbesar’.

“Sebelumnya banyak pihak yang mengatakan bahwa biaya penyelenggaraannya terlalu besar. Kita tidak akan meraih cukup pendapatan, kita harus memberi subsidi. Dan ketika itu kami mengatakan, baiklah jika perlu subsidi maka kami akan memberikan subsidi,” ujar Infantino.

“Namun pada akhirnya Piala Dunia Perempuan meraih pendapatan US$570 juta, jadi mencapai titik impas,” imbuhnya.

Dalam pengumuman yang disampaikan secara terbuka itu, Infantino menambahkan bahwa kesuksesan kompetisi itu telah mendukung keputusan FIFA sebelumnya untuk meningkatkan hadiah uang, dan memilih Australia dan Selandia Baru sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia Perempuan itu.

Nilai pendapatan itu juga membenarkan keputusan untuk memperluas kompetisi dari 24 tim menjadi 32 tim.

“Kita tidak kehilangan uang, dan kita menghasilkan pendapatan tertinggi kedua dari seluruh cabang olah raga; tentunya selain Piala Dunia laki-laki. Kita meraih lebih dari setengah miliar dolar. Tidak banyak kompetisi, bahkan dalam sepak bola laki-laki, yang menghasilkan lebih dari setengah miliar,” Infantino.

Hadiah sebesar US$152 juta (sekitar Rp2,33 triliun) yang dibagikan untuk para pesepakbola perempuan dalam kompetisi ini masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan US$440 juta (sekitar Rp6,75 triliun) untuk pesepakbola laki-laki pada Piala Dunia di Qatar tahun lalu.

Piala Dunia Perempuan 2023 dijuarai oleh Spanyol setelah mengalahkan Inggris dengan skor 1-0 di partai final yang berlangsung di Stadion Olimpiade Sydney, Australia, Minggu (20/8/2023).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button